Mohon tunggu...
Septi Wulandari
Septi Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - PEMBELAJAR

"Dimanapun Kapanpun dan dengan Siapapun adalah Belajar"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Habis Disanjung Kini Melambung

22 Juli 2020   00:11 Diperbarui: 22 Juli 2020   00:00 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah lima bulan pandemi Covid-19 berada di Indonesia. Sejak saat itu, setiap harinya di Indonesia ditemukan sejumlah kasus baru. Hingga hari ini, jumlah keseluruhan kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai 89.869 kasus. Dimana jumlah kasus ini telah melampaui jumlah kasus yang ada di China, sebagai negara pertama yang melaporkan kasus covid-19. 

Awal mulanya, penambahan kasus covid-19 di Indonesia disebabkan karena adanya imported case (sumber infeksi berasal dari luar lokasi pelaporan), namun semakin kesini semakin banyak kasus yang terjadi karena adanya local transmission (sumber infeksi berasal dari dalam lokasi pelaporan). 

Pemerintah telah melakukan segala usaha dan upaya untuk menekan persebaran Covid-19 di Indonesia. Mulai dari pembentukan gugus tugas percepatan penanganan Covid-19, melakukan lockdown sejumlah wilayah yang ditemukan banyak kasus Covid-19, hingga berinovasi dengan menghasilkan kalung "Anti Virus Korona" yang kini menuai sejumlah polemik. Tidak sedikit dana yang telah negara kucurkan untuk mendanai segala kegiatan ini. Namun, hingga saat ini virus korona masih menggeliat ditengah kehidupan masyarakat Indonesia.

Yogyakarta sebagai salah satu provinsi di Indonesia tidak terlepas dari adanya infeksi Covid-19. Sampai hari ini telah ada 465 kasus (kumulatif) yang ditemukan dari kelima kabupaten dan kota di Yogyakarta. Awalnya sebelum terjadi pelonggaran aktivitas, Yogyakarta telah beberapa kali melaporkan 0 kasus per harinya atau kalau adapun tidak lebih dari 10 kasus perhari. Sehingga, kurva kasus Covid-19 kala itu mengalami penurunan.

Minimnya jumlah persebaran Covid-19 di Yogyakarta ini tidak terlepas dari usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah DIY dalam menangani Covid-19 dan peran serta masyarakat dengan mengurangi aktivitas di luar rumah. Selain itu, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Yogyakarta juga cukup tinggi.  

Hal ini tentu mengundang perhatian Presiden Joko Widodo. Pada acara pengarahan kepala daerah mengenai percepatan penyerapan APBD 2020 yang diselenggarakan di Istana Kepresidenan Bogor pada 15 Juli 2020 lalu. Presiden Jokowi menyampaikan apresiasinya kepada Pemda DIY melalui Wagub DIY KGPAA Paku Alam X bahwa Provinsi D.I.Y bersanding dengan empat provinsi lain yang termasuk dalam lima besar terbaik penanganan Covid--19 di Indonesia. (sumber)

Sumber; Instagram Humas Jogja
Sumber; Instagram Humas Jogja

Adanya apresiasi tersebut disikapi Sultan sebagai kewajiban pemerintah untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Pemda tetap terus melakukan berbagai upaya untuk menekan persebaran Covid-19 di Yogyakarta. Diantaranya pengetatan pelaksanaan protokol kesehatan, melakukan tracing terhadap orang-orang yang melakukan kontak pasien Covid-19 dan mengadakan peningkatan jumlah pemeriksaan.

Peningkatan jumlah pemeriksaan ini menghasilkan peningkatan jumlah kasus Covid-19 di DIY. Pada hari ini (21/07/2020) DIY melaporkan penambahan kasus baru sebanyak 28 kasus positif Covid-19. Jumlah kasus positif hari ini merupakan jumlah kasus terbanyak yang dilaporkan pemda DIY selama pandemi. Ke 28 kasus tersebut berasal dari karyawan di Dinas Kesehatan Bantul, hasil tracing, pemeriksaan terhadap panitia pemutakhiran data pemilih (PPDP) KPU kabupaten Bantul, dan adanya riwayat perjalanan dari luar kota.

Melihat tingginya jumlah peningkatan kasus di DIY maka perlu menjadi perhatian semua pihak, tidak hanya pemerintah melainkan juga masyarakat. Karena daya dukung masyarakat sangat dibutuhkan. Kesadaran masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan Covid-19 perlu ditingkatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun