Mohon tunggu...
Septi LusianaHutabarat
Septi LusianaHutabarat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorangmahasiwa yang hobi menulis dan berbagi cerita tentang keseruan dan pengalaman kuliah saya serta kegiatan dalam kehidupan sehari-hari

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Menjelajahi Tahura (Taman Hutan Raya) di Bandung bersama Reak di PMM 4 UPI

21 Februari 2024   12:11 Diperbarui: 27 Februari 2024   14:11 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Goa Jepang (foto dok. pribadi)

 

                Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) merupakan salah satu program MBKM yang Dimana Mahasiswa bertukar sementara di luar pulau dan melakukan perkuliahan di PT yang dituju setelah dinyatakan lolos dalam pertukaran mahasiswa tersebut.Seperti saya Septi Lusiana Hutabarat merupakan mahasiawa Universitas Negeri Medan Prodi PGSD  stambuk 2022 yang melakukan pertukaran sementara di Universitas Pendidikan Indonesia.Saya sangat Bahagia dengan kesempatan ini dan saya sangat mensyukuri kesempatan yang berharga ini. Semoga nanti dalam perkuliahan disini dapat berjalan lancar dan senantiasa dalam lindungan Tuhan.Oke sekian dulu untuk introduce,kita masuk ke dalam bagian inti yang sangat disukai oleh kalangan mahasiswa PMM yaitu Modul Nusantara. Apa itu modul nusantara? Modul Nusantara merupakan rangkaian kegiatan yang difokuskan untuk menciptakan pemahaman komprehensif tentang kebinekaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial yang didesain melalui pembimbingan secara berurutan dan berulang.

             Jadi di hari Minggu 18 February 2024 kami melaksanakan modul Nusantara dengan kategori Kebhinekaan tepatnya pada jam 07.00-14.00 Wib dan kami mengunjungi Taman Hutan Raya Bandung untuk menjelajah tradisi dan Sejarah Legasi Kolonial Bandung Utara. Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang terletak di Bandung tepatnya di kompleks Tahura, Jl. Ir. H. Juanda No.99, Ciburial, Kec. Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat ternyata tidak kalah luasnya dengan Taman Hutan Raya lainnya yang ada di Indonesia. Tahura di Bandung memiliki luas 500 hektar dan memiliki banyak tempat objek wisata ,diantaranya adalah Monumen Ir.H.Juanda,goa Jepang dan Belanda,curug batik ,taman rusa tempat bermain serta  pepohonan yang rindang nan sejuk dan masih banyak lagi. Berjalan dengan jarak jauh antar satu objek wisata ke objek wisata lainnya tidak memberikan kelelahan, karena setiap perjalanannya kita akan merasakan sambutan yang sejuk dengan pepohonan sekitar dan sepanjang perjalanan banyak pemandangan alam yang memberikan keindahannya yang akan membuat kita selalu bersyukur atas keindahan ciptaan Tuhan.

              Untuk memasuki wilayah Tahura, di sarankan untuk menggunakan pakaian dan sepatu yang nyaman karena akan keseringan nanjak untuk ke setiap objek wisatanya. Oh iya jangan lupa jika kita mengunjungi tahura kita harus ingat 1 hal yaitu jangan menyebut kata "LADA" Menurut kepercayaan masyarakat lokal, ada peraturan khusus yang wajib dipatuhi oleh para wisatawan. Mereka yang berkunjung ke tempat ini, dilarang mengucapkan kata 'lada'.Jika pengunjung nekat mengucapkan kata tersebut, maka ia harus bersiap-siap tertimpa kesialan. Kesialan tersebut bisa berupa banyak hal, seperti melihat hal-hal mistis hingga kerasukan.Beberapa masyarakat menyebut bahwa Lada merupakan nama dari salah satu tokoh masyarakat atau leluhur di daerah tersebut. Lada sangat dihormati dan namanya pun disakralkan oleh masyarakat setempat.Dalam kegiatan modul nusantara kami kali ini,kami menjelajah 4 objek wisata di Tahura yaitu Goa Belanda dan Jepang, Penangkaran rusa, dan Batu batik.

Goa Jepang

  

Goa Jepang (foto dok. pribadi)
Goa Jepang (foto dok. pribadi)

            jarak yang ditempuh untuk Memasuki wilayah objek wisata Goa Jepang diperkirakan 400 meter dari pintu masuk.Goa ini dibangun dengan 3 buah lorong,ketika memasuki goa kita akan merasakan kesejukan yang tersendirinya berbeda dengan kesejukan di luar Goa.Saat memasuki Goa,kita akan merasakan takut namun penasaran dalam setiap jalan yang cukup gelap.Untuk memasuki Goa Jepang,teman-teman akan disarankan untuk menggunakan senter sebagai penerang ketika di dalam Goa yang dikenakan harga Rp.5000,00. Sejarahnya Goa Jepang ini dibangun pada tahun 1942 untuk digunakan sebagai tempat penyimpanan logistik makanan,senjata dan amunisi.Selain itu,Goa Jepang ini juga merupakan saksi bisu kekejaman penjajah terhadap masyarakat Indonesia dengan sistem kerja paksa romusha.Konon,banyak rakyat Indonesia yang terlibat dalam kerja paksa ini tewas dalam pembuatan goa ini.

Goa Belanda

Goa Belanda
Goa Belanda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun