Sistem pengendalian manajemen adalah serangkaian kegiatan dan peraturan-peraturan dari sub-sub sistem yang menjadi satu-kesatuan untuk kegiatan organisasi ataupun perusahaan guna mencapai tujuan yang diharapkan.
Lalu, apa sajakah sub-sub sistem tersebut? Mari kita simak.
Sub-sub sistem yang terdapat di sistem pengendalian manajemen seperti planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (pengarahan), controlling (pengendalian), dan evaluating (evaluasi). Berikut penjelasan dari sub-sub sistem tersebut :
1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan manajemen merupakan sebuah proses untuk menentukan aktivitas, langkah-langkah yang harus diambil, dan menetapkan tujuan, untuk mendapatkan hasil tujuan tersebut. Dengan perencanaan yang baik, maka perusahaan akan dapat mengoptimalkan sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang dimiliki perusahaan.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian merupakan  pengelompok yang lebih mengarah kepada beberapa hal seperti sumber daya, keuangan, dan keadaan dalam struktur perusahaan yang efisien dan efektif. Dari pengorganisasian kita akan mendapatkan kerangka kerja yang jelas guna untuk melaksanakan tugas-tugas untuk mencapai tujuan.
3. Actuating (Pengarahan)
Pengarahan merupakan sistem yang sangat penting dalam pengendalian manajemen, dengan pengarahan yang baik maka akan terciptanya lingkungan kerja yang baik, hubungan yang harmonis, kekompakan dari setiap tim, dan memotivasi anggota serta memberikan keefektifan dalam bekerja.
4. Controlling (Pengendalian)
Pengendalian dalam hal ini lebih berpusat kepada mengarahkan, mengkoordinasikan, dan mengontrol kegiatan-kegiatan yang berjalan di perusahaan sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan. Jika pengarahan dilakukan dengan baik, maka perusahaan akan lebih cepat dalam mengidentifikasi masalah.
5. Evaluasi (Evaluating)
Evaluasi merupakan pengukur atau sebuah alat untuk menganasis kinerja dari sebuah perusahaan. Dengan evaluasi yang baik, organisasi dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, mengukur dampak program dan kegiatan, dan meningkatkan kinerja secara berkelanjutan.
Dari penjelasan di atas semua akan berhubungan atau berkorelasi satu sama lain dan dapat mempengaruhi sistem satu dengan sistem yang lainnya. Suksesnya perusahaan start-up di Indonesia pastilah tidak lepas dari hal tersebut.
Dan, bagaimanakah sistem pengendalian manajemen dalam perusahaan start-up tersebut? dan apakah perusahaan start-up itu?
Perusahaan start-up
Perusahaan yang sedang dalam proses tahap pengembangan untuk mencari atau menemukan pangsa pasarnya, dan biasanya perusahaan start-up dalam berbisnisnya memanfaatkan perkembangan teknologi yang sedang berkembang di dunia. Tak lupa juga selain memanfaatkan teknologi, biasanya perusahaan start-up memanfaatkan internet pula dalam bisnisnya.
Sistem pengendalian manajemen dalam perusahaan start-up
Dalam pengendaliannya setiap perusahaan start-up memiliki peraturan, sistem, pengendalian, dan manajemen yang berbeda-beda. Dan, secara garis besar inti dari sistem-sistem tersebut adalah untuk mencapai tujuan perusahaan. Baru-baru ini terdapat kurang lebih dua puluh satu perusahaan start-up yang dinobatkan statusnya menjadi unicorn di Indonesia pada tahun 2021.
Hal yang akan di ulik dalam hal ini sedikit kisah tentang pengendalian perusahaan start-up di Indonesia ialah Kopi Kenangan.
Kopi Kenangan
Sebelum kita mengulik tentang manajemen Kopi Kenangan, mari kita membahas tentang berdirinya Kopi Kenangan, jadi. Kopi Kenangan adalah perusahaan yang bergerak di dalam bidang F&B. Ide untuk membuat Kopi Kenangan muncul pada tahun 2015 dimana Edward CEO Kopi Kenangan dan partnernya. Yang sebelumnya juga saat itu Edward pernah mengalami kegagalan sebelumnya pada saat membangun usaha minuman teh dengan harga yang premium.
Belajar dari pengalaman sebelumnya, CEO dari Kopi Kenangan mengusung kan harga yang berbeda dari pesaing yang ada pada masa itu. Strategi yang dipakai ialah memposisikan Kopi Kenangan sebagai kopi yang terjangkau dan mengambil ceruk pasar antara kopi mahal yang dijual di gerai ritel internasional dengan kopi instan di warung kopi.
Walaupun dengan harga yang terjangkau, Kopi Kenangan tidak menurunkan kualitasnya, bahkan kualitasnya sama dengan gerai kopi mahal.
Sehingga pada saat gerai pertama Kopi Kenangan dibuka pada tahun 2017 di sebuah Gedung  di daerah Kuningan Jakarta Selatan. Strategi tersebut membuahkan hasil, dihari pertamanya Kopi Kenangan berhasil menjual 700 gelas dan dalam waktu 3 bulan modalnya sudah dapat Kembali.
Dan hingga kini Kopi Kenangan memiliki lebih dari 300 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia. Bahkan di mini market pun saat ini kita dapat menjumpai Kopi Kenangan. Dan beredar kabarnya Kopi Kenangan akan membuka gerai di negeri jiran yaitu Malaysia.
Melihat perkembangan yang begitu pesat yang dialami oleh Perusahaan Kopi Kenangan, bagaimanakah sistem pengendalian didalamnya ?
Menurut dari informasi yang didapat sistem pengendalian manajemennya sangatlah baik, terutama penulis sendiri yang mendapat info langsung dari mantan pegawai gerai Kopi Kenangan, terutama dalam hal pengelolaan Sumber Daya Manusianya.
Kopi Kenangan menempatkan atau memposisikan pekerjaan sesuai dengan basic atau background dari setiap karyawannya, memberikan hak-hak karyawan dengan baik.
Salah satu contohnya adalah seperti yang di share di kanal youtube dari mantan pegawai Kopi Kenangan tersebut. Jadi, pada saat pegawai tersebut masuk ia belum mengetahui bahwa dirinya hamil.
Dan setelah 6 bulan bekerja barulah ia mengetahui bahwa dirinya hamil, akhirnya diluar dari dugaan bahwa pegawai tersebut mendapatkan cuti hamil selama tiga bulan. Tetap digaji full dan mendapatkan THR pula.
Dari sini kita dapat belajar, bahwa perusahaan dari Kopi Kenangan bukan hanya sekedar mencari untung untuk perusahaannya sendiri, tetapi juga dalam hal mensejahterakan karyawannya pun diupayakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H