Mohon tunggu...
Septha Yudha Herliandita
Septha Yudha Herliandita Mohon Tunggu... -

Lepas Bebas Pantas

Selanjutnya

Tutup

Money

Jadi Sales Kenapa MALU?

22 Februari 2012   14:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:19 2147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salesman, begitu sebutannya. Profesi yang seringkali disepelekan dan dipandang sebelah mata oleh banyak orang. Banyak yang beranggapan bahwa sales itu pekerjaan yang “memalukan, ga bergengsi, pokoknya serendah-rendahnya pekerjaanlah”. Namun tidak begitu dengan saya.

Sales pada kenyataannya adalah ujung tombak dari suatu perusahaan industri yang menghasilkan barang atau jasa. Tumbuh dan berkembangnya suatu perusahaan sangat tergantung dari keberhasilan salesnya dalam menjual produk perusahaan tersebut, disamping marketing tentunya. Menjadi seorang sales tidak segampang seperti orang yang meremehkannya, tapi semua orang bisa menjadi sales.

Yang namanya sales pasti ada target yang harus dicapainya. Menjadi sales tidak banyak keahlian yang harus dikuasai, yang terpenting adalah dari cara berbicara, dan sikap kita kepada calon konsumen kita. Keberhasilan seorang sales tidak hanya diukur dari seberapa banyak produk yang terjual kepada konsumennya, namun yang lebih penting seberapa dekat sales tersebut dengan konsumennya itu. Banyak survey yang mengatakan kebanyakan orang membeli suatu barang itu 70% karena emosi dan sisanya hanya karena kebutuhan.

Semakin dekat seorang sales dengan konsumennya, akan mempengaruhi tingkat penjualannya, karena diharapkan pembelian tidak berdasar kebutuhan lagi tapi karena perasaan sungkan, dan nyaman atas kedekatan hubungan tersebut. Dan yang teutama seorang sales itu harus Jujur dan Tulus menyamapaikan produk yang dia jual. Dibalik itu semua menjadi seorang sales selain berpeluang besar menambah koneksi, juga pengalaman dan ilmu dalam berbagai bidang diluar penjualan karena sudah pasti konsumen beragam dari latar belakang apapun.

Sebenarnya semua orang itu adalah sales apapun pekerjaannya, hanya saja banyak yang tidak menyadarinya. Contohnya seperti seorang Guru, untuk mendapatkan gaji dia harus “menjual” ilmunya kepada murid-muridnya disekolah. Seorang anak yang ingin mendapatkan mainan dari orang tuanya, pasti banyak cara yang dilakukannya, mulai dari yang rajin membantu pekerjaan rumah orang tuanya, berprestasi di sekolah, hingga sampai yang mengamuk dan menangis.

Sejatinya menjadi seorang sales itu sangat menyenangkan dan penuh tantangan. Dan bila kita berhasil menghadapi tantangan tersebut ada reward yang kita dapatkan. Dan kalaupun gagal kita bisa jadikan pengalaman, agar lebih sukses kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun