11 Januari 2023, Septandro Triabi Subarkah, Blitar.
Blitar, 11 Januari 2023-Kegiatan Wajib yang setiap tahunnya diadakan 2 kali oleh universitas 17 Agustus 1945 Surabaya guna memenuhi salah satu syarat mahasiswa sebelum mengambil tugas akhir adalah kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kegiatan ini mahasiswa berusaha memfasilitasi dan memotivasi masyarakat sekitar untuk melaksanakan pembangunan agar menjadi smart village.Â
KKN ini dilaksanakan di kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar dengan tema Pengembangan Potensi Desa Menuju Smart Village. Kegiatan ini dilaksanakan selama 12 hari, dimulai dari 4 Januari sampai 15 Januari. KKN ini dibagi menjadi beberapa kelompok untuk di Kabupaten Blitar terbagi menjadi 9 kelompok, disetiap kelompok terdapat kurang lebih 31 peserta.
Setiap mahasiswa harus membuat program kerja individu walaupun kergiatan KKN ini dilakukan secara kelompok. Septandro Triabi Subarkah merupakan salah satu mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN yang diadakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.Â
Septandro melakukan kegiatan KKN di dusun Semanding, desa Banggle, kecamatan Kanigoro, kabupaten Blitar. Bapak Mochammad Fredy, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing lapangan membimbing mahasiswa dalam menjalankan program kerja. Mahasiswa membuat program kerja "Nutrisi Nabati Guna Mengoptimalkan Program Jerukisasi".
Nutrisi nabati merupakan salah satu pupuk organik yang ramah lingkungan dan aman digunakan. Nutrisi ini masuk dalam golongan pupuk cair. Nutrisi nabati ini menggunakan bahan- bahan yang mudah didapatkan seperti kunir, kunyit, daun bayam dll.Â
Bahan yang digunakan tidak harus beli dan masih bagus, bisa menggunakan bahan sisa yang ada disekitar. Selain mudah didapatkan bahannya juga murah. Cara pembuatan nutrisi nabati yaitu dengan menghaluskan bahan- bahan yang ada kemudian diletakkan di drum dan di diamkan selama 2 minggu untuk melakukan proses fermentasi. Setelah fermentasi selesai nutrisi disaring dan di packing di botol ukuran 500ml. Nutrisi nabati ini memiliki manfaat untuk menyuburkan tanah, memperbanyak buah dan menghemat biaya.
Nutrisi nabati dibuat karena warga Banggle mengeluhkan tentang program jerukisasi. Program jerukisasi merupakan program desa, kepala desa menyuruh warga untuk melakukan penanaman bibit jeruk di setiap rumah warga. Setiap warga diberi dua bibit jeruk oleh pihak desa untuk di tanam di halaman rumah masing-masing.Â
Namun warga desa Banggle mengeluh dikarenakan tanaman jeruk yang di tanam tersebut memang tumbuh dan beberapa ada yang mati. Namun tanaman jeruk yang masih hidup dan tumbuh tersebut tidak berbuah dan tumbuh lebat. Sehingga masyarakat yang menanam hanya bisa panen beberapa buah jeruk saja.
Maka di program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini diharapkan berdampak baik dan dapat menyelesesaikan permasalahan yang dialami oleh warga desa Banggle. Pembuatan pupuk nutrisi nabati ini bisa menghemat biaya perawatan yang dilakukan oleh warga. Selain itu bisa memberi wawasan warga Banggle tentang pembuatan pupuk nabati sendiri dan produk nutrisi nabati bisa dijual untuk meningkatkan ekonomi  warga Banggle.