Berita terbaru akhir akhir ini di sosial media baik facebook ataupun Twitter yang memposting sebuah gambar dengan gambar perwujudan dari sebuah Anjing, Manusia dan Ular, mengenai benar atau tidaknya berita ini belum dapat dipastikan, yang jelas hari ini di beranda fb ataupun timeline twitter saya penuh dengan gambar ini, berikut ini postingan dan cerita dari gambar di atas
"IBU SHOLAT DI TENDANG, ANAK JADI ANJING....
Kisah mirip Malin Kundang kemarin terulang
di Dusun Sigambal, Desa Pinang Awan, Kec.
Torgamba, Labuhan Batu Selatan. Seorang
siswi SMP mendadak berubah wujud usai
menendang kepala ibunya yang lagi sholat.
Gadis belia itu menjelma jadi ular berkepala
anjing.
Hingga akhir November kemarin, kabar itu
menggemparkan warga di sana. Tapi
anehnya, banyak warga setempat termasuk
perangkat desa, kompak tutup mulut soal
identitas gadis durhaka dan ibu malang itu.
Alasannya, mereka takut kualat atau tertular
kena kutukan.
Karena itu, beredar kabar: ibu dan anak itu
telah diungsikan ke sebuah lokasi rahasia di
Medan. Itu dilakukan demi menghindari
kedatangan ratusan orang dari berbagai
daerah yang ingin melihat anak durhaka itu.
Kebenaran kisah heboh ini kemarin dibeber
UT, seorang warga di lokasi kejadian. Ia
memperlihatkan rekaman dari handphone
yang menggambarkan sesosok gadis telah
berubah wujud menjadi binatang. Pengakuan
UT, rekaman itu diambilnya sendiri. Dalam
rekaman, terlihat jelas seekor ular berkepala
anjing dengan posisi meliuk.
Anehnya, ular
berkepala anjing itu memiliki 2 tangan
menyerupai biawak, juga memiliki rambut
putih panjang.
Tayangan dalam rekaman, sambil berputar
keliling, ular berkepala anjing itu terdengar
mengeluarkan jeritan dan isak tangis sembari
berurai air mata. Banyak warga yang
menyaksikan merasa prihatin sekaligus ngeri
melihatnya.
Menurut UT, gadis durhaka yang masih duduk
di bangku kelas 2 SMP itu, dalam
kesehariannya berperangai buruk dan sering
melawan orang tuanya yang hanya bekerja
mocok-mocok, sesekali mencari upahan kerja
kepada para tetangga dan kerabatnya.
UT bercerita. “Suatu hari,” ucap UT tanpa mau
menyebut pasti tanggal kejadiannya, “gadis
belia itu merengek minta dibelikan sepeda
motor Yamaha Mio kepada ibu kandungnya.
Karena merasa disepelekan dan diacuhkan
sang ibu yang sedang sholat, dia tiba-tiba
menendang kepala ibunya ketika sedang
bersujud.”
Inilah awal petaka itu. Saat itu juga, wajah
gadis itu sontak berubah wujud menjadi
anjing kurus. Seluruh badan dan kakinya lalu
berubah menjadi ular. Ketika sang ibu
menyelesaikan sholatnya, kontan dia menjerit
histeris dan menangis meraung-raung
melihat puteri kesayangannya telah berubah
wujud.
Hingga akhir November lalu, Kapolsek
Torgamba, AKP Tampubolon, enggan
berkomentar soal kabar heboh yang
menggemparkan wilayahnya.
Bahkan
menurutnya, tidak terjadi apa-apa di wilayah
hukumnya.
Qarin Api
Kejadian heboh ini berbeda dengan legenda
malin kundang. Kalau kutukan bagi malin
kundang, terjadi usai ibunya berseru kepada
Allah. Tapi kalau kutukan bagi anak durhaka
yang hebohkan Labuhan Batu ini, akibat Allah
langsung yang berseru. Kun fayakun. Jadi
maka jadilah. Demikian penilaian spritualis Ki
Ageng Awaluddin.
Menurutnya, perubahan wujud sang anak
menjadi berkepala anjing akibat unsur api
lebih mendominasi diri atau qorin si anak.
Unsur itu pula yang membuat Iblis dan syetan
banyak mengendalikan hidupnya.
“Hanya
Allah yang dapat menjawab, kematianlah
nantinya yang mampu merubah wujudnya
kembali, itu pun tak lepas atas kuasa Allah,”
ujar Ki Ageng soal kebenaran kisah itu.
Pun begitu, menurutnya, kisah Rahasia Illahi
ini bukan tak mengandung pesan penting,
terutama untuk ulama.
“Nyatakanlah kebenaran itu secara Islamiah, atas pengajaran terhadap sikap anak terhadap orang tua, alim ulama, guru atau sesama, karena hal itu tak terlepas peran alim ulama, dari apa yang dilihat para anak-anak. Ini juga menandakan alam sudah tua dan situasi saat ini kembali kepada kehidupan dan peradaban
yang tak mengedepankan moral serta menenggelamkan sendi-sendi kebenaran agama,” kata Ki Ageng sambil mengingatkan: surga itu memang ada di bawah telapak kaki ibu. “Jadi semuanya itu adalah laknat Allah yang terjadi kepada anak durhaka itu,”
Begitulah isi Postingan yang membuat "rame" beranda maupun timeline saya, mungkin begitu juga yang dirasakan oleh para pembaca, mengenai kebenaran nya hanya sang maha pencipta yang mengetahui dan orang-orang yang berada langsung di tempat kejadian, kita sebagai pihak yang hanya mengetahui lewat media sosial ataupun berita-berita yang belum jelas kebenarannya bisa mengambil hikmah dari kejadian ini dan tidak langsung memvonis hal apapun yang belum terbukti kebenaran nya. semoga tulisan ini bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI