Mohon tunggu...
Sepi Indriati
Sepi Indriati Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis RSJD Surakarta

Menjadi Psikolog adalah Panggilan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dukungan Keluarga Kunci Kesembuhan ODGJ

31 Agustus 2020   09:11 Diperbarui: 31 Agustus 2020   09:12 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dra. Sepi Indriati, Psikolog*

Psikolog Klinis di RSJD Surakarta

Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) merupakan orang  yang  mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan/atau perubahan perilaku yang bermakna. Akibatnya, ia dapat menderita, dan fungsinya sebagai manusia menjadi terhambat (sumber). 

Gangguan jiwa sebagai penyakit kronis   membutuhkan proses panjang dalam penyembuhannya.   Sangat mungkin pengobatan harus dilakukan sepanjang hidupnya. Tergantung jenis dan derajat 'keparahannya' pada saat pertama kali individu mendapatkan penanganan yang tepat secara medis.

Pengobatan di rumah sakit adalah proses penyembuhan sementara, selanjutnya penderita gangguan jiwa harus kembali ke komunitas dan komunitas yang bersifat terapeutik akan mampu membantu penderitanya mencapai tahap recovery (pemulihan). Proses pemulihan dan penyembuhan pada orang dengan gangguan jiwa membutuhkan dukungan keluarga sebagai lingkungan terdekatnya, untuk menentukan keberhasilan pemulihannya.  

Beberapa kasus kekambuhan pasien gangguan jiwa terjadi karena kurangnya keperdulian keluarga terhadap ODGJ saat di rumah. Sikap terlalu melindungi sehingga tidak melibatkan individu dalam kegiatan sehari-hari atau 'menyembunyikan ODGJ' karena malu dan sebagainya merupakan bentuk kurangnya dukungan dari keluarga.

Beberapa riset yang dilakukan di Indonesia membuktikan bahwa dukungan keluarga mempunyai efek positif terhadap penyembuhan pasien atas penyakit yang diderita. Dukungan keluarga berfaedah besar bagi proses penyembuhan penyakit kronis termasuk skizofrenia. Dukungan keluarga dapat mengurangi 50% kekambuhan pasien dan rehospitalisasi, 50% pasien skizofrenia dapat dirawat jalan oleh keluarga setelah dipulangkan selama 1 tahun. 

Dalam waktu 6 bulan pasca rawat hanya sekitar 30-40% penderita yang mengalami kekambuhan, setelah 1 tahun pasca rawat 40-50% penderita mengalami kekambuhan.  Salah satu faktor untuk mencegah terjadinya kekambuhan pada pasien skizofrenia yaitu dengan melaksanakan program pengobatan dengan rutin yang disertai  dukungan keluarga. Walaupun kepatuhan minum obat tidak menyembuhkan dan tidak mengurangi kekambuhan 100 persen, tetapi dengan perilaku patuh minum obat maka waktu remisi pasien setahun lebih lama dan gejala psikosis tidak akan terlalu parah.

Kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol terhadap kondisi kesehatan jiwanya dipengaruhi oleh individu atau pasien sendiri, dukungan dari keluarga, dukungan sosial juga dukungan dari petugas kesehatan. Pasien gangguan jiwa dalam   masa rehabilitasi yang dirawat oleh keluarga sendiri dirumah atau rawat jalan memerlukan dukungan untuk mematuhi program pengobatan. 

Namun pada kenyataannya sampai saat ini masih banyak perlakuan yang salah terhadap orang sakit jiwa diantaranya masih terdapat pemasungan, pengasingan bahkan dibiarkan oleh keluarga sehingga tidak mendapat perawatan dan pengobatan yang semestinya.  

Keberhasilan pelayanan yang dilakukan di rumah sakit tidak akan bermakna bila keluarga tidak ikut serta dalam merencanakan tindakan keperawatan. Keluarga dapat mengurangi ansietas yang disebabkan oleh penyakit tertentu dan dapat mengurangi godaan terhadap ketidakpatuhan kontinuitas pengobatan. 

Dari beberapa riset yang dilakukan di Indonesia membuktikan bahwa dukungan keluarga mempunyai efek positif terhadap penyembuhan pasien atas penyakit yang diderita. Dukungan keluarga berfaedah besar bagi proses penyembuhan penyakit kronis termasuk skizofrenia ( 2018).

Dukungan keluarga jelas akan mempengaruhi kepatuhan minum obat.   Hal-hal sederhana yang bisa dilakukan keluarga seperti selalu  mengingatkan  dan memastikan minum obat,   melatih bantu diri, melibatkan ODGJ dalam tugas keseharian secara rutin, mengajak berkunjung ke tetangga/saudara, ngobrol tentang apapun dan mendengarkan ODGJ dengan sabar, serta mendorong ODGJ untuk mengeluarkan perasaannya. 

Untuk beberapa keluarga mungkin tidak mudah, namun harus dicoba dengan penuh semangat dan keiklasan. Karena kalau bukan keluarga dekat, siapa lagi yang bisa lebih perduli pada mereka.

Family Support Group merupakan suatu kegiatan yang dapat membantu keluarga untuk dapat beradaptasi dengan ODGJ sebagai bagian dari anggota keluarganya, menerima dan mendapatkan ketrampilan baru dan mengembalikan fungsi kehidupan keluarga yang positif. Edukasi bagi pasien dan keluarga dapat diberikan dalam kegiatan  Family Support Group tersebut. 

Petugas profesional (psikiater, psikolog, perawat jiwa dan pekerja sosial) sebagai fasilitator dapat memberikan dukungan dan masukan apabila dibutuhkan. Adanya kegiatan yang dapat  memfasilitasi keluarga untuk saling berbagi rasa dan mendapatkan informasi yang tepat tentang ODGJ adalah hal yang sangat mungkin dilaksanakan di institusi pelayanan kesehatan jiwa.

Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta sebagai institusi pemerintah untuk perawatan ODGJ memiliki kegiatan Family Support Group sebagai salah satu fasilitas pelayanan yang disediakan bagi masyarakat.

Daftar pustaka:

e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018

Friedman, M. M., Bowden, V. R., & Jones, E. G. (2014). Buku Ajar Keperawatan  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun