NASA baru saja menyambut kedatangan wahana OSIRIS-REx yang membawa sampel dari asteroid Bennu, sebuah batu angkasa yang berusia lebih dari 4,5 miliar tahun dan dianggap sebagai salah satu objek paling berbahaya di Tata Surya. Wahana OSIRIS-REx berhasil mengumpulkan sekitar 250 gram debu dan batu dari permukaan Bennu pada tahun 2020 dan mengirimkannya kembali ke Bumi dalam sebuah kapsul yang mendarat di Gurun Barat negara bagian Utah pada hari Sabtu, 24 September 20231.
Sampel-sampel tersebut diyakini mengandung senyawa karbon yang mungkin terlibat dalam penciptaan kehidupan. Para ilmuwan ingin mempelajari lebih lanjut tentang asal-usul Tata Surya dan bagaimana bahan mentah kehidupan pertama kali tiba di planet kita. Sampel-sampel tersebut akan menjadi bahan penelitian selama puluhan tahun ke depan2.
OSIRIS-REx adalah misi pertama Amerika Serikat yang mencoba mengambil sampel dari sebuah asteroid. Wahana tersebut diluncurkan pada September 2016 dan tiba di Bennu pada Desember 2018. Setelah menghabiskan hampir dua tahun untuk memetakan batu angkasa tersebut, wahana tersebut berhasil menyentuh permukaannya pada Oktober 2020 dan mengambil sampel dengan lengan robotiknya. Pada Mei 2021, wahana tersebut meninggalkan Bennu dan menuju kembali ke Bumi1.
Setelah melakukan serangkaian manuver untuk menyesuaikan lintasannya, wahana OSIRIS-REx melepaskan kapsul pengembalian sampelnya saat mendekati Bumi. Kapsul tersebut kemudian menembus atmosfer dengan kecepatan lebih dari 12 km/detik dan mengerahkan parasutnya sebelum mendarat dengan lembut di daerah terpencil yang dikelola oleh Departemen Pertahanan AS. Tim-tim dari NASA dan Angkatan Udara AS segera menemukan lokasi kapsul tersebut dan membawanya ke sebuah ruang bersih sementara di pangkalan militer Dugway2.
Kebersihan adalah hal yang sangat penting dalam proses pemulihan kapsul tersebut. Jika sampel-sampel tersebut memang mengandung senyawa karbon yang berpotensi menjadi cikal bakal kehidupan, maka campuran bahan-bahan tersebut dengan kimia Bumi saat ini harus dihindari. Kapsul tersebut akan dibuka dan sampel-sampelnya akan dipindahkan ke fasilitas khusus di Pusat Antariksa Johnson di Houston, Texas, untuk dianalisis lebih lanjut1.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H