Mohon tunggu...
sepia
sepia Mohon Tunggu... -

I'm just waiting for some one....its you...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Pengawas

1 Maret 2014   16:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:20 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berjalan mantap menuju ruangan
Penuh berkas laporan keuangan
Duduk sendiri berteman secangkir kopi
Tertegun sejenak kehilangan beberapa bukti

Dipanggillah beberapa orang pemegang kunci
Bersikap tenang seolah tak ada yang terjadi
Berupaya semua aman terkendali
Tersodor amplop yang berarti “jangan intervensi”

Sang Pengawas berkata tegas
Jangan begitu saya menjalankan tugas
Jawaban miris diterima Sang Pengawas
Bila kurang..mungkin yang diluar sana bisa bikin anda puas

Dua buah mobil keluaran terbaru buatan Eropa
Terparkir manis terlihat dari balik jendela
Tinggal pilih mau yang mana
Sengaja disiapkan dengan dua pilihan warna

Sang Pengawas kembali berkata tegas
Jangan begitu saya menjalankan tugas
Kembali jawaban miris diterima Sang Pengawas
Sudah waktunya istirahat dan jangan bekerja terlalu keras

Habis sudah kesabaran si pemegang kunci
Mengapa intervensi tanpa permisi..?
Dengan nada suara meninggi
Jangankan engkau hukum pun bisa kubeli

Sang Pengawas bertahan dengan idealismenya sendiri
Saya menjalankan tugas dan bukan intervensi
Mengawasi implementasi dari legislasi
Mengawasi moral yang mulai terdevaluasi

Kini si pemegang kunci bisa tertawa
Karena Sang Pengawas telah tiada
Siapa yang bisa mengikuti jejaknya..?
Saat semua terbawa arus gila bernama harta

Aah.. kau.. Drs.Gandhi
Pertemuan kita bisa dihitung jari
Setiap ucapanmu padat berisi mengandung arti
Tetap selalu teringat.. terpatri.. dalam hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun