Mohon tunggu...
Sephya
Sephya Mohon Tunggu... Lainnya - perempuan

sabar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Pintar Mengelola Keuangan Anak Kos di Masa Pandemi

8 Oktober 2021   09:16 Diperbarui: 8 Oktober 2021   09:31 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Cara Pintar Mengengola Keuangan Anak Kos Dimasa Pandemi

Covid 19 (Corona Virus Desease) pertama kali muncul di Kota Whuan China pada akhir 2019,di Indonesia sendiri pun telah mengkonfirmasi kasus pertama covid 19 pada senin 2 Maret 2020 tepatnya di kota Depok,Jawa Barat,2 orang posistif terjangkit virus corona yakni perempuan yang berusia 31 tahun dan seorang ibu yang berusia 64 tahun,yang sempat kontak langsung dengan warga Jepang yang terinfeksi virus corona.

Penyebaran virus corona ini sangat cepat dan mematikan. Penyebarannya melalui kontak langsung antara manusia melalui mata,hidung,dan mulut. Tanda-tanda orang yang terinfeksi virus corona adalah suhu tubuh naik,demam,lidah mati rasa,batuk,nyeri ditenggorokan,kepala pusing,dan sesak nafas.

Untuk mencegah penyebaran covid 19 beberapa wilayah telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada tahun 2020. Pada 2021 kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar diganti dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).  Lantas adakah dampaknya pada dengan diberlakukan kebijakan ini?

Dampak dari covid 19 ini memunculkan masalah-masalah sosial hampir diseluruh sektor kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah pengangguran. 

Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat hampir semua aktivitas sosial dilarang dan ditunda sementara waktu, melemahnya ekonomi,pemutusan hubungan kerja (PHK),pariwisata ditutup,pembelajaraan daring,pusat perbelanjaan sepi pengunjung,serta pada sektor informal seperti ojek online,sopir angkot,pedagang keliling,UMKM,dan kuli kasar yang mengalami penurunan pendapatan.

Lantas adakah dampaknya bagi mahasiswa perantauan yang tinggal dikos? Tentu saja ada selain berdampak pada kesehatan mental,covid 19 ini juga berdampak pada keadaan ekonomi mahasiswa perantauan. Mengapa? Dikarenakan orang tua yang terkena dampak dari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat,yang mengakibatkan pemutusan hubungan kerja,UMKM ditutup,serta buruh yang mengalami penuruan pendapatan sehingga beban yang ditanggung makin besar. Sehingga orang tua merasa keberatan memberikan uang untuk keperluan kuliah anaknya.

Dalam menghadapi berbagai masalah diatas bagaimana mahasiswa mengelola keungan dimasa pandemi saat ini? Simak beberapa cara pintar berikut dalam mengelola keuangan anak kos dimasa pandemi :

  1. Menentukan Skala Prioritas

Hal yang sangat penting memilah keperluan yang sangat dibutuhkan dan hanya dibutuhkan ,secara tidak sadar hal ini sangat berpengaruh pada keuangan anak kos. Bagaimana mahasiswa bisa memahami kemampuan ekonominya sehingga bisa memenuhi kebutuhan yang didahulukan dan kebutuhan yang bisa ditunda pemenuhannya.

       2. Mencatat Semua Pengeluaran

Mencatat semua pengeluaran tiap bulannya atau pertiap Minggunya,hal ini dilakukan agar mahasiswa bisa mengevaluasi setiap pengeluaran dipertiap bulan dan minggunya dalam satu bulan anda mengeluarkan lebih banyak dari sebulan yang lalu maka anda bisa mengevaluasi dengan cara mengurangi belanja barang atau kebutuhan yang tidak penting atau sekedar nongkrong-nongkrong dicafe. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun