Terdapat roh hidup di dalam keramik
kekayaan alam Indonesia ternyata juga berbanding lurus dengan kekayaan budaya di Indonesia. Terlihat dari banyaknya karya buatan ragam suku di Indonesia yang berasal dari kekayaan alam di Indonesia pula
Museum Negeri Propinsi Bengkulu ini terletak di jalan Pembangunan Padang Harapan No.08 Berada tepat di depan  Taman Budaya Bengkulu, dengan biaya masuk yang sangat murah yakni Rp 3000 untuk kalangan dewasa dan Rp 2000 untuk kalangan anak-anak kita sudah bisa masuk mengelilingi museum tersebut.
Seperti museum-museum lainnya, saat masuk ke museum negeri propinsi Bengkulu ini akan terasa sekali keingintahuannya terhadap kebudayaan Bengkulu maupun Benda-benda pra serjarah peninggalan Bengkulu sebelum kemerdekaan atapun sesudah kemerdekaan.
Saat memasuki ruangan pertama yaitu ada berbagai tentang kebudayaan Bengkulu, dari pakaian adat Bengkulu, rumah panggung khas Bengkulu dari berbagai suku, bahkan tulisan kuno melayu yang tertulis di kerta yang umurnya usdah ratusan tahun, dan saat memasuki ruangan kedua yakni ada berbagai jenis keramik yang merupakan peninggalan-peninggalan dari berbagai negeri maupun dari daerah Bengkulu sendiri.
"Keramik itu merupakan satu kerajinan tertua yang ada di muka bumi hal ini dapat kita saksikan pada penemuan benda-benda purbakala yang tertanam didalam tanah dan juga Salah satu jenis benda-benda yang ditemukan itu adalah benda-benda keramik  berupa wadah-wadah, guci, perlatan makan dan minum sama alat sesaji"ujar Karnengsih salah satu karyawan di museum
Di samping penemuan benda-benda yang terbuat dari batu dan logam. Ditemukan juga bentuk-bentuk manusia maupun binatang.
Selama berabad-abad keramik dibuat dengan tangan langsung sampai diperkiran pada 3600 SM alat putar pertama ditemukan Mesopotarnia, yang konstruksinya mirip dengan alat putar jaman sekarang yang digunakan untuk membentuk benda-benda keramik simetris.
Karnengsih juga mengatakan "bahwa sebenarnya teknik-teknik pembuatan dan pola-pola pada berbagai tempat dan periode mempunyai kemiripan sepanjang jalur sutra Timur jauh sampai China"tambah Karnengsih.
Di Indonesia, keramik sudah terkenal sejak zaman Neolitikum. Diperkirakan rentang waktunya mulai dari 2500 SM-1000 SM. Peninggalan zaman ini diperkirakan banyak dipengaruhi oleh para imigran dari Asia Tenggara berupa pengetahuan tentang kelautan, pertanian dan perternakan, alat-alat berupa gerabah dan alat pembuat pakaian kulit kayu.
Kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu mengalami perubahana sesuia perkembangan zaman, awalnya manusia membuat alat bantu untuk kebutuhan hidupnya, mulai dari membuat kapak dari batu.