Ukiran Kayu: Rumah marga Tjhia mungkin menampilkan ukiran kayu yang khas pada pintu masuk, jendela, atau bagian dekoratif lainnya. Motif-motif ukiran ini dapat berupa simbol-simbol keberuntungan, bunga, naga, atau karakter Tionghoa lainnya yang memiliki makna simbolis dalam budaya tradisional.
Ornamen Keramik: Penggunaan ornamen keramik dengan motif tradisional Tionghoa juga dapat ditemukan dalam rumah marga Tjhia. Motif-motif keramik ini meliputi pola-pola geometris, figuratif, atau alam yang khas dalam seni keramik Tradisional.
3. Bangunan Rumah Pengaruh dari Budaya Lokal "Rumah Radakng"
Meskipun mencakup elemen-elemen Tionghoa yang kuat, desain interior rumah Marga Tjhia juga sering menampilkan pengaruh budaya asli Kalimantan Barat. Kemiripan bangunan antara Rumah Marga Tjhia dan Rumah Radakng yang terletak pada struktur bangunan pada atap dan dinding rumah. Namun, hanya saja pada lantai 1 rumah Marga Tjhia diberi ruangan, sedangkan rumah Radakng memiliki bangunan yang tinggi untuk keamanan dan perlindungan. Rumah Radakng merupakan rumah tradisional Kalimantan Barat yang biasa disebut rumah panjang atau rumah betang. Rumah marga Tjhia juga mengadopsi beberapa elemen arsitektur tradisional Tionghoa dalam desainnya, seperti atap melengkung (dougong), dinding bata merah, atau pintu dan jendela dengan ukiran kayu, dan Pintu masuk seringkali memiliki ukiran kayu atau motif tradisional Tionghoa. Jendela-jendela biasanya cukup besar untuk memungkinkan cahaya alami masuk ke dalam ruangan.
4. Ruangan Utama yang Luas Pada Ruang Altar
Rumah Marga Tjhia memiliki ruang utama yang besar dengan konsep open space, serta dihiasi dengan ukiran kayu yang rumit sebagai bagian dari desain interior. Ruang utama yang luas ini pada ruang altar di rumah Marga Tjhia memiliki signifikansi penting dalam budaya dan keagamaan Tionghoa.Rumah Marga Tjhia memiliki ruangan utama yang luas dan menerapkan unsur open space (terbuka), ditambah dengan hiasan ukiran kayu yang rumit sebagai bagian dari arsitektur interior. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai ruangan ini:Â
Fungsi keagamaan dari ruang utama yang luas pada ruang altar adalah : Â sebagai tempat utama untuk melaksanakan ritual keagamaan dan penghormatan terhadap leluhur dalam tradisi Tionghoa. Ruangan ini dianggap suci dan digunakan untuk berdoa, memberikan persembahan, serta menghormati roh leluhur dan dewa-dewa.
Penyelenggaraan upacara keagamaan : dilakukan di ruang altar untuk merayakan berbagai peristiwa seperti Tahun Baru Imlek, Qingming (upacara menghormati leluhur), serta festival dan ritual lainnya dalam tradisi Tionghoa. Ruangan ini berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan dan spiritual bagi keluarga marga Tjhia.
Dekorasi dan ornamen pada ruang altar sering kali mencakup patung-patung dewa atau leluhur, kaligrafi, lukisan tradisional, lilin, bunga-bunga, dan persembahan lainnya yang memiliki makna simbolis dalam konteks keagamaan Tionghoa.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!