Suasana pagi, di taman wisata Baluran - Jawa Timur Indonesia 13 April 2014. Sayangnya, waktu kami sampai kurang pagi. Dari Surabaya berangkat pukul 23.00 dan sampai sana sekitar pukul 4. Setelah sholat subuh di mushola dekat lokasi penangkaran banteng dan rusa ini, kami memasuki arena yang kalau gag salah dikenakan biaya Rp. 10.000 per orang. Jarak antara gerbang masuk dengan objek utama yaitu padanng savana dan pantai sangatlah jauh. Kami melewati lorong hutan yang gelap namun tetap asri dengan balutan pohon-pohon tinggi yang jarang kita jumpai di Surabaya.
Seketika, hewan-hewan kecil pun bermunculan. Seperti burung, ayam dan membuat kami penasaran di mana hewan lain yang dibebaskan. Cukup lama kami menyusuri jalan. Padahal, itu sudah menggunakan mobil meskipun dengan kecepatan sedang. Akhinya, setelah satu setengah jam mungkin kita menusuri jalan, disambutlah kita dengan rusa-rusa yang sedang mencari makan di padang rumput yang luas dengan pemandangan senja yang begitu jingga. Sayangnya rusanya pergi begitu kita mendakat. Sepertinya, hewan-hewan disini takut akan keberadaan manusia. Bahkan banteng yang diidolakan di tempat ini, tidak kami temukan ujung hidungnya. Hehehe... mungkin mereka lagi merayakan kemenangan pasca 9 April lalu ya... Hehehe Oya, ada satu yang agresif banget sama manusia. Nanti saya ceritakan di bawah. Kali ini, saya mau pamer foto. Tentang keindahan dan eksotisnya padang savana dengan background gunung nan hijau dan awan yang masih jingga. Subhanallah, Terimakasih Tuhanku Engkau masih mengizinkanku melihat pemanandangan seindah ini.
Ini padang savana pas sun rise. Ini kalau kita lihat bagian Timur.
Tempat ini, sangat nyaman jika dikunjungi di pagi hari. Pemandangannya masih begitu asri. Saya memang tidak sampai siang disini, tapi saya bisa mengira di tempat seperti ini yang tidak ada pohon pasti panas dengan adanya terik matahari. Jadi kata teman saya, mending pagi banget buat main kesini. Sun Rise nya keren... sayangnya kita kurang pagi nyampeknya, jadi kebagian dikit deh sun risenya.
Ok, back to way. Setelah puas ber-foto2 ria di padang rumput ini, akhirnya kami melanjutkan perjalanan ke pantai Bima. Narsis dulu sebelum menuju pantai Bima. oya, pantai bima masih ada di satu arena Taman Wisata Baluran kok... jadi nggak jauh dari padang savana ini kesana.
Di awal masuk pantai Bima, kita disambut sama monki-monki unyu (Monyet kecil) yang bisa kita bilang ramahlah... Sayang, kita nggak mengambil fotonya waktu itu. Akhirnya kita tahu, tabiat aslinya pas kita buka bekal sarapan pagi kita. Ini yang saya bilang hewan paling agresif sama manusia. Seketika makanan kita direbut. Untung sudah pada ngambil dan itu makanan sisa kalau kita pengen nambah. Nggak cukup makanan itu, dia hampir ngroyok makanan yang ada di tangan kami. Akhirnya kami memutuskan untuk makan di mobil. Dan kalia tahu, mereka masih mengejar kami dengan menaiki atap mobil kami, naik ke kaca, dan bergrombol di sekitar pintu. Tadinya kita cuma liat monki-monki lucu yang masih kecil. Eh, gilkiran kita bawa makanan yang besar pun datang. Benar-benar besar. Se-Galon Aqua mungkin. Hehehe... Dan itu yang bikin kita memutuskan untuk segera pergi. Padahal masih banyak yang bisa digali dari pantai bima ini. Ada dermaganya, ada taman mangrovenya dan masih banyak lagi.
Oya, sebelum makan, kami sempet kok foto-foto di pantai Bima. Ini dia...
Kabarnya sih, pantai ini bisa dibuat snorckling. Tapi kita sendiri nggak tau karena pas kesitu masi sepi. Di pinggir pantai, kita juga nemu ayunan kayu di bawah pohon yang dahannya pendek. Mengingatkan saya, pada masa kecil saya kalau lihat pohon seperti itu bawaannya pengen manjat. Tapi udah gede gini, dibilang nggak etis cewek manjat pohon. Hhhhmmm... Oklah... kalau bagitu, main ayunan saja...
Eh, ada yang lupa diceritain. Tentang menara di area Taman Wisata Baluran. Nanti kalian, kalau masuk pasti dapet peta. Cari sendiri deh, dimana menaranya. Nggak jauh kok dari padang rumputnya tadi. Jalan kaki masih jangkau. Menaranya tinggi banget. Sayang tangganya curam. Dari menara itu, kita bisa lihat hamparan hutan sekitar taman wisata baluran. Pohon-pohon yang hijau, bergandeng dengan hamparan laut utara jawa yang berkilau. Sayang fotonya lagi ada di temen belum saya copy. Lain kali aja ya... saya pamerin.. hehehe
Setelah puas ke baluran, kita pun berkunjung di salah satu pantai di Jawa Timur juga. Lupa pantainya apa. Daerahnya mana juga lupa. Naik perahu kecil yang harganya 10.000 per orang, kami tawar 50.000 buat 8 orang. Seru.... agak jauh dari pantai, kita bisa liat taman laut di balik kaca yang udah disiapin paknya. Kalau snorckling bagus ni disini... sayangnya, kami nggak punya banyak waktu. Alhasil, cuma liat terumbu karang dan ikan-ikan cantik dari atas perahu lewat kotak kaca gitu...
Dan ini, baru pertama kalinya saya naik perahu nelayan, semacam perahu kecil, skoci, atau apalah namanya. Kemudian, saya berdiri di ujung perhu ini, sambil merentangkan tangan menikmati angin laut yang waktu itu tidak terlalu kencang. Menarik nafas panjang, menikmati udara dengan bebas dan berkata Thanks Ya Allah... atas segala nikmat-Mu yang masih bisa aku nikmati. Apalagi, ini minggu dimana saya sedang berulang tahun. Seakan ingin membebaskan dari jeratan masa lalu yang tidak penting dan melepaskan diri untuk bergerak di masa depan yang lebih baik lagi... Hehehehe
Dan inilah tour Nusantara kami, dengan perjalanan full music, full kwaci, dan full tawa karena tak ada nikmat yang paling indah kecuali kita bersyukur untuk bahagia. Oya, ada satu lagi sebenarnya sebelum sampai Surabaya kita mampir makan lontong sapi kalo nggak salah namanya. Isinya lontong, tahu, daging sapi, dan bakso. Kuahnya kaya ada semacam petis dan kecapnya. Kaya lontong balap.. tapi bukan lontong balap... enak deh... sayangnya, nafsu makan saya waktu itu sedang nggak baik. Jadi tidak seberapa bisa nikmatin makanan enak. Padahal pengen nglahap banyak. Ok, akhir kata... thanks ya guys jalan-jalannya... semoga laporan perjalanan ini bermanfaat buat pembaca. Next Trip semoga lebih menyenangkan....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H