Kabarnya sih, pantai ini bisa dibuat snorckling. Tapi kita sendiri nggak tau karena pas kesitu masi sepi. Di pinggir pantai, kita juga nemu ayunan kayu di bawah pohon yang dahannya pendek. Mengingatkan saya, pada masa kecil saya kalau lihat pohon seperti itu bawaannya pengen manjat. Tapi udah gede gini, dibilang nggak etis cewek manjat pohon. Hhhhmmm... Oklah... kalau bagitu, main ayunan saja...
Eh, ada yang lupa diceritain. Tentang menara di area Taman Wisata Baluran. Nanti kalian, kalau masuk pasti dapet peta. Cari sendiri deh, dimana menaranya. Nggak jauh kok dari padang rumputnya tadi. Jalan kaki masih jangkau. Menaranya tinggi banget. Sayang tangganya curam. Dari menara itu, kita bisa lihat hamparan hutan sekitar taman wisata baluran. Pohon-pohon yang hijau, bergandeng dengan hamparan laut utara jawa yang berkilau. Sayang fotonya lagi ada di temen belum saya copy. Lain kali aja ya... saya pamerin.. hehehe
Setelah puas ke baluran, kita pun berkunjung di salah satu pantai di Jawa Timur juga. Lupa pantainya apa. Daerahnya mana juga lupa. Naik perahu kecil yang harganya 10.000 per orang, kami tawar 50.000 buat 8 orang. Seru.... agak jauh dari pantai, kita bisa liat taman laut di balik kaca yang udah disiapin paknya. Kalau snorckling bagus ni disini... sayangnya, kami nggak punya banyak waktu. Alhasil, cuma liat terumbu karang dan ikan-ikan cantik dari atas perahu lewat kotak kaca gitu...
Dan ini, baru pertama kalinya saya naik perahu nelayan, semacam perahu kecil, skoci, atau apalah namanya. Kemudian, saya berdiri di ujung perhu ini, sambil merentangkan tangan menikmati angin laut yang waktu itu tidak terlalu kencang. Menarik nafas panjang, menikmati udara dengan bebas dan berkata Thanks Ya Allah... atas segala nikmat-Mu yang masih bisa aku nikmati. Apalagi, ini minggu dimana saya sedang berulang tahun. Seakan ingin membebaskan dari jeratan masa lalu yang tidak penting dan melepaskan diri untuk bergerak di masa depan yang lebih baik lagi... Hehehehe
Dan inilah tour Nusantara kami, dengan perjalanan full music, full kwaci, dan full tawa karena tak ada nikmat yang paling indah kecuali kita bersyukur untuk bahagia. Oya, ada satu lagi sebenarnya sebelum sampai Surabaya kita mampir makan lontong sapi kalo nggak salah namanya. Isinya lontong, tahu, daging sapi, dan bakso. Kuahnya kaya ada semacam petis dan kecapnya. Kaya lontong balap.. tapi bukan lontong balap... enak deh... sayangnya, nafsu makan saya waktu itu sedang nggak baik. Jadi tidak seberapa bisa nikmatin makanan enak. Padahal pengen nglahap banyak. Ok, akhir kata... thanks ya guys jalan-jalannya... semoga laporan perjalanan ini bermanfaat buat pembaca. Next Trip semoga lebih menyenangkan....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H