Mohon tunggu...
Humaniora

Kegiatan Sosial di Daerah Pedesaan

29 Desember 2016   13:06 Diperbarui: 29 Desember 2016   13:16 1523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pengadaan Program ataupun kegiatan sosial yang tidak diawali dengan penyuluhan yang cukup untuk warga perdesaan yang belum bisa memaknai sendiri dari kegiatan tersebut. Walaupun mereka tetap berpartisipasi. Namun, mereka tidak tau apa tujuan dan manfaat diadakannya acara tersebut dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. Munkin, berbeda halnya denga masyarakat perkotaan yang tingkat pendidikan sudah relatif tinggi.  Tentu tidak perlu dilakukan penyuluhan yang sering, cukup sekali penyuluhan mereka sudah bisa mengerti dan memaknai sendiri kegiatan sosial yang akan diadakan tersebut.

  • Kesimpulan

Berdasarkan wawancara yang sudah Penulis lakukan, dapat ditarik Kesimpulan bahwasannya kegiatan yang diadakan karena kurangnya penyuluhan terhadap warga, tidak akan terlaksana dengan baik atau dalam kata lain tidak akan tercapainya tujuan yang diinginkan dari kegiatan tersebut. Sebagai contoh Lomba Teater yang bertemakan pemuda Pada acara peringatan Sumpah Pemuda di Jorong Ulu Suliti yang bertujuan untuk Menanamkan penghayatan terhadap sumpah Pemuda. Karena kurangnya penyuluhan terhadap warga yang tidak berpendidikan, tentu mereka tidak tahu tujuan dan manfaat diadakannya kegiatan tersebut. Meskipun meraka tetap antusias dalam mengikutinya.

Selanjutnya, salah satu faktor pendorong tingkat partisipasi warga dalam kegiatan sosial yang diadakan adalah terstruktur dengan baiknya kegiatan tersebut ataupun tidak. Jika kegiatan yang diadakan terstruktur dengan baik,maka tingkat partisipasi masyarakat juga sangat tinggi.Sebaliknya, jika kegiatan yang diadakan tidak terstruktur dengan baik, maka tingkat partisipasi masyarakat juga kurang. Hal ini tidak hanya terjadi pada masyarakat perkotaan yang sudah relatif maju. tetapi, juga terjadi pada masyarakat perdesaan yang masih tergolong primitif.

Melihat kurang lancar kegiatan yang telah diadakan karena pengurus/struktur yang telah ditentukan tidak menjalankan tugas dan kewajibannya sengagaimana mestinya. Tentu saja warga masyrakat berfikir dua kali untuk mengikuti kegiatan Sosial selanjutnya. Lebih baik mereka bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari ketimbang mengikuti kegiatan tersebut.

  • Kritik dan Saran

Pada Hakikatnya, warga jorong Ulu Suliti sudah menjalankan hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara sebagaimana mestinya ditinjau dari tingkat partisipasi mereka dalam mengikuti kegiatan sosial yang diadakan oleh perangkat Jorong. Hanya saja karena kurangnya penyuluhan dari pihak penggerak kegiatan terhadap kegiatan yang akan diadakan, warga hanya mengikuti tanpa mengetaui tujuan dan manfaat dari kegiatan tersebut.

Selain itu, kurangnya minat dan pertisipasi masyarakat dalam mengikuti suatu kegiatan  sosial disebabkan oleh masih kurang terstrukturnya kegiatan yang akan diadakan tersebut. Kurang terstruktur disini maksudnya bukan karena tidak memiliki struktur. Tetapi struktur/kepengurusan yang telah dipercaya tersebut, tidak menjalankan tugasnya dalam bidang yang telah ditentukan tersebut sebagaimana mestinya.   

Dari kritikan tersebut, Penulis sedikit memberikan Saran kepada segenap perangkat Jorong Ulu Suliti yang ingin mengadakan sebuah kegiatan baik yang berhubungan dengan keagamaan, Sosial maupun kesehatan. Sebaiknya, sebelum diadakannya kegiatan yang bersangkutan ada baiknya dilakukan penstrukturan anggota panitia yang tepat. Maksudnya adalah orang-orang yang diberi tanggung jawab terhadap suatu bidang/divisi, memang bidang/divisi tersebut yang dia kuasai. Bukan karena ada tertentu. Supaya kegiatan tersebut berjalan dengan semestinya. Karena berjalan dengan lancarnya suatu kegiatan tidak hanya tergantung kepada ketuanya saja. Tetapi, karena Solidnya semua panitia.

Selanjutnya, setelah penstrukturan yang tepat terhadap panitia penggerak kegiatan, hal yang tidak kalah pentingya adalah melakukan penyuluhan terhadap warga mengenai kegiatan yang akan diadakan. Agar mereka faham dengan tujuan dan maksud diadakannya kegiatan yang bersangkutan. Dan penyuluhan tersebut kalau bisa tidak hanya penyuluhan yang bersifat umum, namun penyuluhan kepada masing individu. Apalagi kegiatan yang akan diadakan adalah berupa peringatan hari-hari besar nasional. Tentu saja warga yang masih tergolong primitif belum,bahkan tidak mengetahui sama sekali tentang hal yang demikian.

[1] Jorong merupakan sebutan untuk Rukun Tetangga (RT) di Daerah Minangkabau

[2] Nagari merupakan sebutan Untuk Rukun Warga (RW) di Daerah Minangkabau

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun