Mohon tunggu...
Abdul Muholik
Abdul Muholik Mohon Tunggu... Lainnya - Mr. Puguh Cenageh

Masih dalam Tahap Belajar. Saya suka membaca, menulis, belajar, membaca alan, mendengarkan musik dan lain lain untuk mengisi waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bertemu Pertama Kali dalam Mimpi, Tapi Pergi untuk Selamanya

7 September 2024   23:19 Diperbarui: 7 September 2024   23:26 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar hanya ilustrasi. Sumber AI

Oh ya, nina baru ingat, itu seperti wajah Fajar adiknya Aldi. Lalu ada apa dia datang kesini, pakai baju serba putih dan membawa bunga? Gumam nina dalam hati

Pria itu mendekati Nina, dan tanpa bicara dia memberikan bunga itu kepada Nina. Nina heran dan agak tersipu malu. Diperhatikannya wajah Fajar, terlihat teduh sejuk, senyumnya manis.

Nina agak ragu-ragu menerima nya. Tapi akhirnya Nina menerima juga bunga itu.

Tiba tiba Fajar mendekat, tanpa sepatah katapun Fajar langsung mengecup kening Nina.
Nina tersipu malu, dan Sontak kaget. Pasalnya Sosok Fajar tiba-tiba menghilang begitu saja setelah mengecup keningnya. Perasaan Nina jadi bercampur aduk, senang,  heran dan takut, ia mencoba melempar pandangan kesana kemari, ternyata tidak ditemukan siapa-siapa. Nina mencoba berlari, namun dia terjatuh, dia kaget mendengar sesuatu.

"Kring.... kring" tiba-tiba alarm di hp Nina berbunyi. Tanda waktu Sholat Shubuh akan tiba. Nina sengaja alarm nya di setting 15 menit sebelum Adzan Subuh.

Nina langsung bangun, ia duduk termangu, masih tidak percaya dengan mimpi yang dialami barusan. Nina baca istighfar, lalu meludah 3 kali ke arah kiri. Kemudian Nina ke kamar mandi untuk siap-siap untuk sholat subuh.

 # Jam 08:00 pagi #

Tiba-tiba hp Nina berbunyi, ada telepom dari Aldi. Rupanya ada kabar duka. Fajar, adiknya meninggal dunia tadi malam. Hati Nina kaget bagai tersambar petir. Perasaan baru saja tadi malam ia memimpikan Fajar. Tapi ini ia dapat kabar bahwa Fajar telah meninggal dunia. Mungkin itu tanda atau alamat bahwa ia akan pergi. Tapi kenapa dia datang ke dalam mimpi Nina? Nina semakin heran, ada apa ini sebenarnya.

Nina turut mengucapkan bela sungkawa atau duka cita kepada Aldi. Ia akan segera ke rumah Aldi untuk melihat adiknya Aldi secara langsung untuk yang pertama kali sekaligus terakhir kalinya.

"Iya Al,  Saya turut berduka cita. Masya Allah, ga nyangka, mungkin Allah lebih sayang sama Fajar. Sabar ya Al. Insya Allah saya akan segera kesana" ujar Nina di ujung telepon.

Nina segera menuju rumah Aldi. Sesampai di sana, Nina minta izin ke pihak keluarga untuk melihat wajah Fajar secara langsung untuk yang pertama kali dan terakhir kalinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun