Mohon tunggu...
Abdul Muholik
Abdul Muholik Mohon Tunggu... Lainnya - Mr. Puguh Cenageh

Masih dalam Tahap Belajar. Saya suka membaca, menulis, belajar, membaca alan, mendengarkan musik dan lain lain untuk mengisi waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bertemu Pertama Kali dalam Mimpi, Tapi Pergi untuk Selamanya

7 September 2024   23:19 Diperbarui: 7 September 2024   23:26 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oh ya sudah kalo gitu, Selamat malam, selamat beristirahat, semoga mimpi indah ya hehehe" tukas Aldi.

"Hehehe kamu bisa aja. Ya udah selamat malam Assalamu'alaikum" jawab Nina

"Waalaikum salam" jawab Aldi.

Nina sempat memperhatikan foto Fajar,  adiknya Aldi . Ia perhatikan dalam-dalam, ternyata tampan juga seperti kakaknya, Aldi. Tapi menurut Nina, Adiknya lebih terlihat tampan daripada kakaknya. Kelihatannya juga baik.

"Hmm.... " nina menghela nafas panjang.
Karena ngantuk yang sudah tak tertahankan, Nina langsung tertidur pulas di kamarnya. Untung pintu kamarnya sudah di kunci sejak selesai sholat Isya tadi.
Nina tertidur lelap.

# # # #

"Tok tok Assalamu'alaikum... "
Tiba-tiba terdengar suara pintu di ketuk seseorang. Nina langsung menghampiri daun pintu untuk melihat siapa yang datang.

Suasana tiba-tiba menjadi serba putih, seisi ruangan menjadi harum. Nina sempet heran, tapi Nina lebih heran dengan seseorang yang tiba-tiba mengetuk pintu rumah

"Waalaikum salam, siapa ya" tanya Nina sambil membuka pintu.

Nina heran dan kaget. Sosok pria di depan rumah itu memakai baju serba putih, ia membawa beberapa tangkai bunga, tapi bunga mawar putih, aromanya seperti melati.

"Maaf, Anda siapa ya?" tanya Nina heran. Diperhatikan nya wajah pria itu seperti kenal. Nina mencoba mengingat-ingat wajah yang ada di hadapannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun