Mohon tunggu...
Abdul Muholik
Abdul Muholik Mohon Tunggu... Lainnya - Mr. Puguh Cenageh

Masih dalam Tahap Belajar. Saya suka membaca, menulis, belajar, membaca alan, mendengarkan musik dan lain lain untuk mengisi waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pagi yang Sibuk Gara-Gara Ada yang Pingsan Mendadak

15 Agustus 2024   13:37 Diperbarui: 15 Agustus 2024   13:38 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mas Arif, tolong ambilkan tandu, dan bawa dia ke klinik.!"

"iya Bu,..!!" ujar Arif sambil pergi mencari tandu yang letaknya cukup jauh, tempat tandu itu berada di luar area gedung tersebut.

Arif lalu bergegas kearah belakang dengan setengah berlari, kemudian ia mengambil tandu itu dan membawanya ke tempat perempuan pingsan tadi.

Selama Arif membawa tandu menuju perempuan yang pingsan,  banyak orang-orang yang bertanya ke Arif. Ada yang bertanya sambil meletakkan kartu absen, ada pula yang bertanya sambil sarapan.

"Siapa yang pingsan mas?" tanya bu Erlis sambil menempelkan ID card ke mesin absen. 

"Mas siapa yang pingsan pagi-pagi begini?" tanya Santi sambil menyantap sarapan uduk. Semua karyawan sudah tahu, kalo ada yang mendorong tandu, itu artinya ada karyawan yang pingsan. 

"Ga tau saya juga mba, Cewe yang pingsan" tukas Arif sambil terus mendorong tandu itu.

Ketika Arif sudah sampai di tempat yang pingsan tadi, ternyata perempuan itu sudah siuman. Dan Mba Surti menyuruh Arif untuk menaruh kembali tandu itu ke belakang.

"Mas Arif, alhamdulillah orangnya sudah siuman. Tolong taruh lagi tandunya ke belakang ya." Tukas Bu Surti 

"Lha,,, aku mah udah capek-capek lari cepat, eh malah ga jadi dipake. Dia udah siuman rupanya. Syukurlah kalo gitu" gumam Arif dalam hati.

Lalu Arif kembali ke belakang hendak menaruh tandu. Orang-orang yang tadi bertanya kini heran semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun