Mohon tunggu...
Abdul Muholik
Abdul Muholik Mohon Tunggu... Lainnya - Mr. Puguh Cenageh

Masih dalam Tahap Belajar. Saya suka membaca, menulis, belajar, membaca alan, mendengarkan musik dan lain lain untuk mengisi waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Gadis dan Obeng

14 Agustus 2024   13:36 Diperbarui: 15 Agustus 2024   09:43 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi sumber AI

Si Gadis dan Obeng

Oleh : Abdul Muholik

Di sebuah Perusahaan atau pabrik yang memproduksi sepatu, yang mayoritas karyawannya adalah perempuan, terlihat kesibukan yang sangat luar biasa. Semua karyawan sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Hari itu ada orderan yang Ontime  hari ini, yang harus ekspor hari ini juga. Jika tidak, maka perusahaan akan menanggung resikonya. Tentu hal ini sangat tidak diinginkan.

Dalam proses produksi pasti ada saja produk yang salah atau gagal. Dari sekian target produksi, mungkin sekitar 3-5 % produk yang gagal. Produk itu biasanya disebut produk Be-Es dan harus dibongkar semuanya serta diproduksi ulang, terlebih jika bahan materialnya banyak yang masih bagus.

Jam kerja karyawan biasanya Normal 8 jam kerja per hari selama 5 hari kerja. Yaitu masuk jam 7 pagi. Keluar jam 4 Sore, ditambah istirahat 1 jam. Biasanya istirahat jam 12 siang sampai jam 1 siang. Tapi ada juga perusahaan yang menerapkan sistem kerja yang lain seperti sistem Shift, Sistem On-Off dan lain-lain.

Ketika jam istirahat hampir selesai, semua karyawan kembali bersiap-siap untuk melanjutkan pekerjaannya hingga sore. Bahkan ada yang sampai malam atau lembur. Lalu, di sebuah lean atau teamwork (tempat yang terdiri dari gabungan beberapa proses produksi, seperti Cutting, preparating, sewing dan assembling serta finishing), terlihat ada seorang karyawan cowok yang begitu terheran-heran dengan tingkah laku teman cewenya. Cowo itu bernama Tono, dan si cewe itu bernama Viola.

Tono merasa aneh melihat Viola yang tiba-tiba bergerak cepat menuju mesin Oven. Diperhatikannya Viola, ternyata dia hanya mau mengambil obeng, yang berada di atas oven.

"Hah..?!?! Viola megang obeng? Mau ngapain dia? Apa mesin dia rusak? Emang dia bisa benerin mesin sendiri, gitu? Apa dia mau ngebongkar sepatu be-es? Ah ga mungkin, dia kan ga bisa bongkar sepatu !" gumam Tono dalam hati, sambil memperhatikan gerak-gerik Viola dari jauh.

Tono kembali memperhatikan Viola yang sedang memegang obeng. Diujung obeng itu menempel Hotmelt kering warna putih, lalu Viola membuang hotmelt itu. Kemudian apa yang terjadi...?

Ujung obeng itu disentuhkan ke bagian punggungnya yang gatal. Dan ia mulai menggaruk-garukkan bokongnya. Hahaha... ternyata ia sudah tidak tahan dengan rasa gatal di punggungnya.

Tono tersenyum geli. " hahaha... kirain mau bongkar sepatu, eh malah buat garuk-garuk punggung. Ada ada aja." Tono menggeleng-gelengkan kepala. Lalu kembali fokus kebtempat kerjanya untuk melanjutkan pekerjaannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun