Mohon tunggu...
Abdul Muholik
Abdul Muholik Mohon Tunggu... Lainnya - Mr. Puguh Cenageh

Masih dalam Tahap Belajar. Saya suka membaca, menulis, belajar, membaca alan, mendengarkan musik dan lain lain untuk mengisi waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kepecirit Sambel Godog

6 Agustus 2024   22:10 Diperbarui: 6 Agustus 2024   22:13 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi. Sumber Generated by AI


Oleh:  Abdul Muholik

"BUKK...!!!  PLETAK"


Tiba-tiba terdengar suara benda yang menimpa kepala Ririn yang sedang duduk di Teras depan kelas. Ririn sangat terkejut, baru saja ia hendak mengusap mukanya, tiba-tiba serbuk putih halus mengenai wajahnya.


"WUUSSSHH....!!!! "


"Selamat ulang Tahun ya Ririn" ujar Nila sambil membawa kue yang ditengahnya ada lilin yang menyala. Sementara teman yang lainnya ada yg bertepuk tangan sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun.  

Ririn jadi tersipu malu. Ia segera menyeka balutan cairan telur dan bubuk tepung di wajahnya. Sebenarnya ia kesal dan marah telah diperlakukan seperti itu, namun segera ia tahan, dan ia bangkit berdiri mendekati  temannya yang membawa kue ulang tahun itu. 

Sementara dari kejauhan, aku mencoba menahan diri untuk tidak ikut serta dengan mereka. Aku juga kaget, pasalnya aku juga lupa kalo hari ini ulang tahun nya ririn. Aku juga pengen ngasih kejutan buat Ririn. 

Setelah beberapa waktu kemudian, hp Ririn berbunyi. Ririn segera meraih hp nya. Ternyata yang menelpon ibunya. 

"Assalamu'alaikum, Rin, kamu dimana? Sudah pulang sekolah belum" tanya ibu Ririn diujung telepon sana. 

"Waalaikum salam, Sudah Mah, Ririn masih disekolah, tapi sebentar lagi mau pulang ko" jawab Ririn

 "Yasudah hati-hati ya, oh ya nanti malam ajak teman-teman kamu ya main kerumah" titah mamahnya Ririn. 

"Ada acara apa. Mah?" Tanya Ririn penasaran. 

"Ada deh, yasudah kamu cepat-cepat pulang kerumah ya, nanti mamah kasih tau, oke! "


"Oke mah. Yaudah Ririn mau siap-siap dulu ya, dan Assalamu'alaikum"
"Waalaikum salam". 

Kemudian Ririn beralih ke teman-temannya. Dan dia menceritakan hal undangan mamahnya, bahwa nanti malam teman - temannya diminta untuk datang kerumahnya. 

"Ada acara apa emang Rin?" Tanya Salwa.
"Entah, tadi mamah aku ga ngasih tau" ujar Ririn.
"Mungkin  buat ngerayain ultah kamu kalih" terka Salwa.
"Entah"

Tiba-tiba tatapan Ririn mengarah ke Aku.  Ririn tersenyum, dan akupun tersipu malu.
"Bagas...!!! kamu ngapain disitu, sini gabung, nih cicipi kue ulang tahun dari Salwa" tukas Ririn dari kejauhan dengan setengah berteriak.
"Eh iya, aku kesitu" aku pun menuruti perintahnya. 

Sambil mencicipi kue ulang tahun, Ririn memberitahu perihal percakapan di telepon tadi dan ia mengajak aku dan teman-teman untuk datang kerumahnya nanti malam. Aku pun mengiyakan.
"Ya Insya Allah"

* * * *

Malam segera tiba.
Nila, Salwa, Caca, Bagas, Tedy dan Lukman sudah berada dirumah Ririn. Mereka disambut hangat  oleh Mamahnya Ririn. Mereka langsung diajak ke meja makan. 

"Nah adik-adik semua, malam ini sengaja mamah undang kalian kesini, untuk makan-makan bersama dalam rangka ulangtahun nya Ririn yang ke 17.mamah sudah buatkan makanan spesial buat kalian, termasuk sambal godog kesukaan Ririn. Dating ayam, Soto mie dan lain lain. Mari sebelum makan kita berdoa dulu"
Mereka semua berdoa dan mulai mencicipi hidangan. Nila Salwa sangat  antusias sekali, sementara Tedy dan Lukman terlihat kebingungan mau pilih apa. Sedangkan aku, bingung. Karena memang lagi sariawan. 

"Bagas ayo dimakan sotonya" titah Ririn.
Aku bingung, hampir semua makanan itu aromanya terasa pedas. Pasti sudah di campur sambel godog. Pasalnya aku kurang suka dengan sambel godog. Tapi demi menghargai tuan rumah terpaksa aku makam, walau terasa pedas. 

Semuanya terlihat lahap menyantapnya. Begitu menikmati. Sedangkan aku, ha-hi-hu kepedesan sambil minum air hangat. Pasalnya baru kali ini makan sambel godog..
Hihihi 

# # # #

Esok harinya aku langsung mules-mules ga karuan. Perut melilbek terasa melilit. Sementara kotoran berupa cairan tinja, terasa keluar sedikit-sedikit di anus. Sungguh sangat tidak nyaman. Ternyata aku Kepecirit sambel godog. 

Masya Allah...
Cerita ini hanya fiksi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun