Gerak Semu Tahunan Matahari
Oleh : Abdul Muholik
Pernahkah Anda memperhatikan posisi matahari yang seolah-olah bergeser setiap bulan, bahkan setiap hari? Kadang condong ke utara, kadang condong ke selatan. Atau memperhatikan perubahan waktu ketika pagi hari (matahari terbit) dan ketika sore hari (matahari terbenam). Mungkin kita pernah merasa Aneh, ko' jam segini matahari sudah terang banget ya padahal baru jam 5 pagi. Atau ketika sore hari, merasa aneh jam 6 sore masih terang.Â
Sebagai contoh simulasinya, yaitu ketika waktu Sholat Shubuh dan Sholat Maghrib. Apalagi ketika bulan puasa, biasanya ada jadwal imsakiyah. Di jadwal imsakiyah tersebut tertera jadwal waktu sholat Shubuh jam sekian, maghrib jam sekian dan seterusnya. Nah kalo kita perhatikan, semua waktu sholat tersebut (khususnya kita fokus ke Waktu Shubuh dan Maghrib) berubah dan bergeser menitnya setiap beberapa hari. Waktu sholat maghrib atau waktu berbuka puasa misalnya, (pada bulan tertentu) disetiap harinya berubah, terkadang maghrib jam setengah 6, kadang jam 6 kurang, kadang jam 6 pas, kadang jam 6 lewat, bahkan kadang jam setengah 7 malam. Â
Kenapa ini bisa terjadi? Karena adanya aktivitas gerak semu tahunan matahari. Selain Bumi berputar pada porosnya, Bumi juga berputar mengelilingi matahari. Nah ketika mengelilingi matahari, posisi bumi tidak selalu tegak lurus terhadap matahari, melainkan agak miring terhadap sumbunya. Kemiringan maksimal itu sekitar 23,5 derajat. Inilah sebabnya kenapa setiap globe yang ada di sekolah, perpustakaan atau dikantor, bentuknya dibuat miring, tidak tegak lurus. Hal ini untuk mengsimulasikan proses kemiringan bumi terhadap matahari ketika berevolusi mengelilingi matahari.
Hal ini lah yang menyebabkan berbagai efek atau akibat yang terjadi di bumi. Diantaranya perubahan posisi matahari (kita bisa memperhatikannya ketika terbit dan terbenam, atau memperhatikan bayangan matahari/bayangan benda yang jatuh ke bumi ketika siang hari). Perubahan lamanya siang dan malam. Perubahan musim di seluruh dunia. Perubahan arah gerak angin, dan lain sebagainya.
Perubahan posisi ini terjadi setiap bulan bahkan setiap hari. Namun perubahan harian tidak begitu terasa signifikan. Akan tetapi perubahan tiap bulan dapat kita rasakan perbedaannya. Para ilmuwan telah membuat data perubahan posisi matahari ini. Yaitu dibuat semacam diagram posisi matahari terhadap garis lintang equator bumi. Data yang dibuat hanya bulan-bulan tertentu seperti bulan Maret, Juni, September dan Desember. Dimana puncak kemiringn condong ke utara adalah pada bulan Juni, sedangkan puncak kemiringan condong ke selatan adalah pada bulan Desember. Nah hal ini juga yang membuat adanya perubahan musim diseluruh dunia.Â
Jika dilakukan pemotretan matahari terbit di setiap bulannya ditempat yang sama selama satu tahun, maka akan terlihat jelas perubahannya. Jika digabungkan menjadi kolase, maka akan terlihat begitu indah. Fenomena ini merupakan Sunatulloh yang terjadi setiap tahun. Jika dibuat gabungan selama bertahun-tahun, maka akan terlihat seperti grafik yang konstan setiap tahunnya.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan pengetahuan kita. Wallohu 'alamu Bish Showab.
Silahkan beri komentar di kolom komentar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H