Mohon tunggu...
Abdul Muholik
Abdul Muholik Mohon Tunggu... Lainnya - Mr. Puguh Cenageh

Masih dalam Tahap Belajar. Saya suka membaca, menulis, belajar, membaca alan, mendengarkan musik dan lain lain untuk mengisi waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lupa, Tadi Parkir di Mana Ya?

4 Agustus 2024   01:34 Diperbarui: 4 Agustus 2024   01:48 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi. Sumber: being.com

"Tring tring tring" tiba-tiba hp Zidan yang berada di saku celananya berbunyi dan bergetar. Suaranya semakin lama semakin mengeras. Membuat zidan bersegera untuk mengangkatnya. Dia penasaran siapa sih yang menelpon. 

Zidan merogoh kantung celananya. Ia agak kesulitan mengambilnya, karena celana jeansnya cukup ketat dan sempit. Setelah Zidan berhasil meraihnya, ia membaca nama kontak yang tertera dilayar hp nya. Rupanya Marta Sepupunya. Dan ia segera menjawab telepon itu. 

"Zidan ente lagi dimana? Ane udah stand by nih dari tadi" ujar Marta diujung telepon sana. 

"Oh ya tunggu, bentar lagi ane otewe, ente tunggu aja ditempat biasa ya, depan Indomaret simpang tujuh, oke" jawab Zidan agak terburu-buru. 

Zidan dan Marta ada janjian mau ke kampus bareng. Lokasi kampus nya sekitar perjalanan 15 menit. Mereka mau daftar kuliah. Kampus  itu termasuk kampus terbesar di kota mereka. Kebetulan mereka daftar kuliah di kampus dan Fakultas yang sama. Hari itu mereka ada jadwal test ujian Awal masuk. Jadi mereka harus datang lebih awal agar tidak terlambat. Hari itu juga mereka pertama  kalinya ke kampus membawa sepeda motor. Biasanya mereka naik angkot. 

"Zidan, ente bisa agak cepet lagi ga bawa motor nya? Waktunya udah mepet nih, tar kita bisa telat lagi" titah Marta 

"Iya tenang aja sob, bentar lagi juga nyampe ko" tukas Zidan santai

Setelah 15 menitan kemudian mereka sampai dikampus. Mereka mulai memasuki area parkiran. Disana ruang parkirnya gedung bertingkat. Satu gedung khusus  mobil, dan satu gedung lagi khusus kendaraan roda dua. Masing-masing gedung terdiri dari 8 lantai. 

Ketika sampai di lantai dasar gedung parkiran, Zidan melihat kendaraan sudah penuh. Ditepi parkiran ada ruangan kecil  khusus berkaca, disana sudah ada 2 orang petugas satpam yang sedang mengarahkan kendaraan. 

"Mas, naik. Keatas saja. Disini sudah penuh! " ujar salah satu satpam itu sambil tangannya di gerak-gerakkan memberikan aba-aba arah keatas. 

Lalu Zidan dan Marta naik ke lantai 2, ternyata sudah penuh, begitu juga lantai 3 dan 4, sudah hampir penuh. 

"Ta, kita parkir dimana ini, udah pada penuh semua" tanya Zidan sambil kebingungan. 

"Terserah dimana aja. Coba kita cari di tengah-tengah siapa tau ada celah. Soalnya waktunya mepet nih, jangan sampai kita ketinggalan ujian" ketus Marta. 

Tidak lama kemudian mereka menemukan celah yang cukup untuk memarkirkan motor. Setelah motor terparkir mereka bergegas ke gedung utama.  Kebetulan setiap sisi sudut parkiran ada pintu masuk menuju gedung utama. Mereka masuk lewat pintu tersebut. Lokasi ujian mereka ada di lantai 6 nomor 25. 

"Ayo Dan cepat, 10 menitan lagi nih"
"iya ayo. Mudah-mudahan kita tidak terlambat" ujar Zidan sambil agak berlari. 

Mereka mulai memasuki lorong gedung, lalu menaiki tangga lift menuju lantai 6. Tak berapa lama kemudian mereka sudah berada di lantai 6. Mereka langsung mencari ruang nomor 25. Setelah menemukan ruang 25, mereka terkejut ternyata ruangannya hampir penuh. Zidan dan Marta adalah peserta ujian yang paling terakhir masuk. 

# # # #

"Dan, gimana tadi soal ujiannya, gampang apa susah?" Tanya Marta sambil melangkah menuju pintu lift. 

"Ya lumayan, gampang-gampang susah, yang penting mah jangan sampai kosong. Jangan sampai ada yang belum di jawab" jawab Zidan. 

"Oh ya tadi kita naik dari lantai berapa ya?" Tanya Marta lagi, karena dia lupa tadi terburu buru. 

"Waduh, ane juga ga tau, lupa. Coba aja kita ke lantai 3" sahut Zidan. 

Ketika Mereka sampai di lantai 3, mereka langsung menuju pintu yang terhubung ke gedung parkiran. 

"Ta, ente tadi inget ga, kita parkir dimana ya? Dilantai berapa? " tanya Zidan. 

"Atu Puguh, ane juga lupa lagi." Sahut Marta. 

Motor Zidan tidak dilengkapi dengan sirene atau remote alarm, sehingga menyulitkan pencarian sepeda motornya.  Akhirnya mereka mencari - cari dari lantai 3 sampai lantai 6. Setelah hampir setengah jam mereka mencari-cari, akhirnya ketemu juga. Maklum mereka baru pertama kali parkir disitu, belum hafal benar lokasi medan parkiran nya. Ditambah lagi tidak ada tanda nomor lokasi tiang dan penanda sejenisnya. Jadi ketika mau pulang, mereka kelabakan mencari sepeda motornya. Lupa parkirnya dimana. Hehehe. 

Bagi pembaca Kompasiana, apakah kalian pernah mengalami  hal tersebut? Jika pernah ataupun belum, silahkan tulis di kolom komentar ya.!  Salam kenal semuanya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun