Yang sistem Kedua boleh dibilang sistem semi digital. Yaitu operator SPBU tidak membantu memasukkan nozzle selang BBM ke tanki kendaraan pelanggan, akan tetapi si pelanggan sendiri yang langsung memasukkan nozzle selang BBM ke kendaraan miliknya. Operator SPBU juga tidak menekan tombol di mesin tempat pelanggan mengisi bbm, akan tetapi biasanya di ruangan khusus bagian depan.
Ada yang 1 operator melayani 2 terminal kanan kiri, ada juga 1 operator yang melayani 4 terminal 2 kanan 2 kiri. Â Kenapa dikatakan semi digital? Karena 2 atau 4 terminal itu dikendalikan oleh satu mesin dari seorang operator diruang khusus.
Lalu ada juga yang menggunakan sistem Barcode, yaitu setelah pelanggan menyebutkan nominal harga atau jumlah liter, maka si operator akan menginput dan memproses, lalu keluar lah kertas struk kecil yang berisi Barcode.
Nah Barcode ini nantinya oleh pelangggan akan di hadapkan ke layar monitor atau layar scanner yang ada di mesin pengisian bbm tersebut. Setelah di scan, Â mesin akan merespon dengan mengeluarkan suara bit. Lalu pelanggan sudah bisa memasukkan sendiri nozzle Selang bbm ke tanki bensin kendaraannya.
Ya itulah beberapa macam sistem pelayanan yang ada di beberapa SPBU yang  pernah saya alami. Semuanya ada kelebihan dan kekurangannya. Mungkin  di daerah para pembaca sekalian ada lagi sistem yang baru, atau yang lebih canggih?. Misal menggunakan robot dan sebagainya.
Ya mungkin suatu saat nanti akan ada sistem yang lebih canggih lagi  dari sekarang. Semoga saja.
Lalu bagaimana dengan sistem pelayanan SPBU di daerah Anda? silahkan tulis di kolom komentar ya...!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H