Menyadari uangnya diambil, sang korban berteriak-teriak minta tolong dalam bahasa Thais mungkin atau bahasa Jane memanggil Tarzan. Yang pasti suara minta tolong itu terdengar oleh beberapa pekerja bangunan yang berada dekat lokasi. Mereka akhirnya membantu menangkap sang pelaku dan menyerahkan kepada polisi.
Tidak Kapok
Beruntung kali ini bagi sang korban, karena uangnya akhirnya kembali. Dan pelaku dikenai hukuman kurungan selama tiga bulan. Tapi kan tahu sendiri penjara di Belanda seperti hotel Melati ber-TV dan bersih. Kalau dasarnya memang penjahat, maka setelah keluar penjara dia akan mengulang perbuatannya dengan pengalaman dan lebih mahir lagi. Artinya jumlah kejahatan ini tidak akan berkurang.
Dari cerita tentang ‘aparat gadungan’ ini maka Eka Tanjung ingin menyampaikan beberapa saran atau tips kepada kawan yang bepergian liburan ke Eropa.
- Jangan hiraukan orang asing yang mengajak Anda berbicara di tempat wisata.
- Jangan tanggapi orang yang meminta-minta. Minta rokok atau korek api.
- Jangan layani orang yang menjatuhkan benda dan menyebut itu punya Anda. Amankan barang Anda.
- Jangan membeli barang murah di tempat yang mencurigakan.
- Pisahkan uang Anda di dompet yang berlainan.
Korban Belanda
Kejahatan dengan modus seperti ini terjadi di mana-mana dan korbannya bukan saja kalangan wisatawan. Para lansia Belanda yang tinggal sendiri sering pula jadi korban ‘aparat gadungan.’ Mereka datang menyamar sebagai aparat polisi atau dinas pemda, ingin mengontrol keamanan rumah penduduk dan melihat ke dalam dan menjarah barang-barang berharga.
Semoga masukan ini bermanfaat dan kawan bisa menikmati liburan di Belanda dan Eropa dengan nyaman, tanpa mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Eka Tanjung siap memberikan saran untuk penginapan maupun transportasi dan akomodasi yang baik dan aman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H