Mohon tunggu...
UKM Sepakbola Futsal UGM
UKM Sepakbola Futsal UGM Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kajian Strategis UKM Sepakbola dan Futsal Universitas Gadjah Mada

Kajian Tentang Sepakbola dan Futsal yang diinkubasi oleh Direktur Teknik Tim Kajian Strategis UKM Sepakbola dan Futsal UGM. Artikel mengenai bagaaimana sepakbola modern berkembang serta masalah actual yang dihadapi pada industry olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Penerapan Konsep Pembuatan Kebijakan Publik pada "Decision Making" Pemain Sepak Bola

18 Mei 2020   13:18 Diperbarui: 19 Mei 2020   12:51 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diagram 1: Pemain nomor 2 menjadi contoh pemain yang melakukan deccision making. Sumber:Zain Wirasena.

Decision making atau pengambilan keputusan dalam sepakbola sebagai pemain menjadi hal yang krusial di setiap permainan dari latihan sampai pertadingan, kemampuan decision making harus dipunyai dengan baik oleh pemain segala sektor dan lini untuk mencapai tujuan tim yang telah ditetapkan.

Menurut Martin Dean “Pengambilan keputusan di sepakbola telah secara luas disebut sebagai seni memilih teknik, tindakan, atau taktik tertentu yang bermanfaat bagi tim” (Dean, 2020) bisa dimaknai bahwa keputusan diambil dari intisari pemikiran pemain yang dikaitkan dengan kemampuan pemain secara teknis dan taktik yang di terjemahkan dalam keputusan mereka bertindak di lapangan untuk kemenangan tim.

Sebagai pemain sepakbola setiap detik adalah momentum dan harus dimanfaatkan sesegera mungkin karena permainan bergerak cepat dan ruang akan semakin sempit.

Decision making yang lama menimbulkan inefektivitas bagi permainan tim sendiri, dikala keputusan diambil 5-8 detik maka pemain lawan dengan waktu yang cepat akan menutup seluruh ruang dan mencoba cepat menggangu pemain dengan fitur tackling.

Indikator pemain yang bagus dan berkualitas juga dinilai dari kecepatan decision making di setiap permainan, pemain dengan kemampuan decision making yang cepat menurut Miguel Rodrigo dibentuk dari pengetahuan, pengalaman, konsep taktik yang paham, dan talenta (Rodrigo, 2020). 

Maka decision making merupakan konsep dengan pergulatan yang kompleks dalam semua bagian tubuh dari mulai indra penglihatan, otak dan kaki. 

Pada gerak biasa, impuls atau rangsang yang diterima melalui panca indra oleh saraf sensorik akan langsung disampaikan ke otak. Hasil rangsang yang diolah otak dengan membuat keputusan kemudian akan menghasilkan gerakan (Perbedaan Gerak Biasa dan Gerak Refleks | idschool, 2020).

Penulis sebagai Direktur Teknik mencoba membuat konsepsi alur decision making untuk pemain sepakbola dalam melakoni setiap permainan dengan mengadaptasidan mengkaitkan konsep politik mengenai pembuatan kebijakan publik.

Menurut Wiliiam N. Dunn (Pengertian, Bentuk dan Tahapan Kebijakan Publik, 2017) Kebijakan Publik adalah Pola ketergantungan yang kompleks dari pilihan-pilihan kolektif yang saling tergantung, termasuk keputusan-keputusan untuk tidak bertindak, yang dibuat oleh badan atau kantor pemerintah.

Jelas terpampang bahwa decision making pemain sepakbola dan pemerintahan memiliki kesamaan yaitu dengan proses bagaimana melihat masalah, mencari pemecahan, melihat keuntungan, membuat pilihan dan memilih pilihan untuk keputusan atau implementasi yang tepat bagi satu tim atau institusi.

Tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan pembuatan Kebijakan Publik yaitu penyusunan agenda, formulasi kebijakan, adopsi/ legitimasi kebijakan, implementasi kebijakan, evaluasi kebijakan. Penulis mencoba mengadopsi 5 proses dari pembuatan kebijakan publik untuk ditraansformasikan menjadi cara pemain sepakbola membuat keputusan di lapangan hijau.

1) Penyusunan Agenda.

Diagram 1: Pemain nomor 2 menjadi contoh pemain yang melakukan deccision making. Sumber:Zain Wirasena.
Diagram 1: Pemain nomor 2 menjadi contoh pemain yang melakukan deccision making. Sumber:Zain Wirasena.

POLITIK:

Penyusunan agenda adalah sebuah fase dan proses yang sangat strategis dalam realitas kebijakan publik. Dalam proses inilah memiliki ruang untuk memaknai apa yang disebut sebagai masalah dan prioritas dalam agenda publik dipertarungkan.

SEPAKBOLA:

Penyusunan agenda adalah fase dimana pemain scanning atau memindai masalah dan kesempatan yang dilihat panca indra. Scanning ini meliputi bola, lawan, dan kawan. 

Pemain dituntut memindai masalah yang akan datang beberapa detik kedepan dengan melihat letak bola, lalu melihat dari arah mana lawan datang , dan melihat pergerakan kawan untuk bisa diberi bola. Kali ini pembaca diminta perhatian melihat pemain biru nomer 2 sebagai contoh.

2) Formulasi Kebijakan.

Diagram 2.1: 11 Pilihan untuk mengoper yang dimiliki pemain nomor 2. Sumber: Zain Wirasena
Diagram 2.1: 11 Pilihan untuk mengoper yang dimiliki pemain nomor 2. Sumber: Zain Wirasena

 Diagram 2.2: Pemain mengecilkan pilihan berdasar kemampuan berpikir Sumber: Zain Wirasena
 Diagram 2.2: Pemain mengecilkan pilihan berdasar kemampuan berpikir Sumber: Zain Wirasena
POLITIK:

Masalah yang sudah masuk dalam agenda kebijakan kemudian dibahas oleh para pembuat kebijakan. Masalah-masalah tadi didefinisikan untuk kemudian dicari pemecahan masalah yang terbaik. Pemecahan masalah tersebut berasal dari berbagai alternatif atau pilihan kebijakan yang ada.

SEPAKBOLA:

Setelah menyusun agenda dengan melihat masalah dan kesempatan maka pemain dituntut berpikir melihat peluang untuk menciptakan beberapa pilihan.

Dilihat dari contoh gambar bahwa pemain biru bernomor 2 dasarnya mempunyai 10 pilihan oper/passing dan satu kesempatan melewati lawan. 

Pemain dituntut berpikir dan mengerucutkan beberapa pilihan yang tepat untuk dikonversi menjadi peluang, pemain pun dituntut berikir untuk memutuskan sesuatu dengan mangaitkan taktik pelatih, efektivitas operan ,dan rate of success dalam melakukan tindakan. 

Setelah tercipta satu pilihan di otak maka pemain memerlukan bagian otak lain untuk pengkaitan konsep teknik dan taktik yang diberikan pelatih saat latihan untuk menciptakan kombinasi antara pilihan dan gerak yang tepat.

3) Legitimasi/ Adopsi Kebijakan.

Diagram 3: Pemain nomor 2 membuat keputusan mengoper pemain nomor 8 Sumber:Zain Wirasena.
Diagram 3: Pemain nomor 2 membuat keputusan mengoper pemain nomor 8 Sumber:Zain Wirasena.

POLITIK:

Tujuan legitimasi/adopsi adalah untuk memberikan otorisasi pada proses dasar pemerintahan. Jika tindakan legitimasi dalam suatu masyarakat diatur oleh kedaulatan rakyat, warga negara akan mengikuti arahan pemerintah.

SEPAKBOLA:

Setelah dirasa bisa mengkobinasikan konsep pilihan + teknik yang telah tercipta diotak, maka saatnya pemain melakukan tindakan atas pilihannya. 

Bisa dilihat dari awalnya pemain biru bernomor 2 memiliki sebelas pilihan pada akhirnya pemain akan memilih satu pilihan untuk mencapai tujuan attacking yaitu mengoper datar ke pemain bernomor 8, karena setelah melalui proses pemikiran yang cepat nomor 8 dipilih oleh nomer 2 karena memiliki ruang yang luas untuk bergerak dan nomor 2 bisa mengaplikasikan pilihan dengan teknik oper datar yang pada efektifitasnya bisa mempunyai akurasi yang tinggi. 

Bayangkan apabila nomer 2 memilih untuk mengumpan nomer 5 pasti akan menimbulkan inefektivitas karena belum tenting operan lambung akan akurat dan mengumpan ke sisi yang penuh akan menyebakan rate of failure yang tinggi yang bisa menyebabkan kehilangan bola.

4) Implementasi Kebijakan.

Diagram 4: Pemain nomor 8 menerima bola dari operan pemain nomor 2 Sumber:Zain Wirasena.
Diagram 4: Pemain nomor 8 menerima bola dari operan pemain nomor 2 Sumber:Zain Wirasena.

POLITIK:

Dalam tahap implementasi kebijakan akan menemukan dampak dan kinerja dari kebijakan tersebut. Disini akan ditemukan apakah kebijakan yang dibuat mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak.

SEPAKBOLA:

Setelah melakukan tindakan maka pemain dituntut untuk melihat hasil tindakannya. Setelah nomor 2 memutuskan untuk mengoper nomor 8 maka setelah dioper, pemain nomor 2 melihat apakah umpan mampu dikonversi dengan baik dan apakah umpan nya tepat sasaran dan duduk di kaki pemain nomor 8 .

5) Evaluasi Kebijakan.

POLITIK:

Evaluasi kebijakan dapat dikatakan sebagai kegiatan yang menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan yang mencakup substansi, implementasi dan dampak. Dalam hal ini, evaluasi dipandang sebagai suatu kegiatan fungsional.

SEPAKBOLA:

Setelah melihat hasil dari tindakan pemain wajib membuat penilaian atas tindakannya. Hasil dari tindakan hanya berupa keberhasilan dan kegagalan tidak ada kata hampir.

Setelah melakukan penilaian maka pemain melakukan evaluasi untuk mencapai keputusan yang lebih baik lagi di beberapa kesempatan mendatang.

Politik dalam sepakbola bukan hanya selalu politik kotor atau politik praktis namun bisa didalami dengan kaitan teori politik sebagai penunjang keberhasilan pemain di lapangan, politik selalu diharapkan menjadi pedoman atau jalan arah seorang pemain untuk mencapai tujuan pribadi dan tujuan bersama tim untuk membuat sesuatu di publik. 

Lima konsep pembuatan kebijakan publik dari politik intinya bisa dan sama diaplikasikan sebagai panduan pemain sepakbola dalam decision making. 

Kerumitan dan kompleksitas pembuatan kebijakan publik dan decision making pemain sepakbola sangat terasa ketika konsep itu dijabarkan, tapi memang pada intinya dalam kita bermain bola kelima konsep itu sudah menjadi konstan di pikiran atau otak dan memang terjadi adanya. 

Lima langkah itu bagi sepakbola tidak boleh terlewat satu pun apabila ingin menjadi pemain yang berkualitas dan mampu berguna bermanfaat bagi tim.

Kecepatan dan ketepatan mengidentifikasi masalah dan peluang merupakan kunci untuk menghasilkan keputusan yang baik bagi pemerintah maupun pemain sepakbola, kekuatan pengetahuan dan kekuatan mengingat atas konsep taktik dan teknis dari pelatih merupakan modal yang baik untuk menghasilkan keputusan yang tepat guna.

Best Regards,
Muhammad Zain Wirasena
Technical Director and Head of Strategic Study
Universitas Gadjah Mada Soccer and Futsal Club

Kritik dan Saran;
zainsoccerbusiness@gmail.com
bolafutsalugm18@gmail.com

#footballunitythesociety

References:
Dean, M., 2020. How To Develop A Decision-Maker. [online] www.thefa.com. Available at: [Accessed 18 May 2020].
Idschool.net. 2020. Perbedaan Gerak Biasa Dan Gerak Refleks | Idschool. [online] Available at: [Accessed 18 May 2020].
Medium. 2017. Pengertian, Bentuk Dan Tahapan Kebijakan Publik. [online] Available at: [Accessed 18 May 2020].
Rodrigo, M., 2020. Miguel Method Modern Futsal.
Scheunemann, T., 2014. Ayo Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun