Bisa dilihat dari awalnya pemain biru bernomor 2 memiliki sebelas pilihan pada akhirnya pemain akan memilih satu pilihan untuk mencapai tujuan attacking yaitu mengoper datar ke pemain bernomor 8, karena setelah melalui proses pemikiran yang cepat nomor 8 dipilih oleh nomer 2 karena memiliki ruang yang luas untuk bergerak dan nomor 2 bisa mengaplikasikan pilihan dengan teknik oper datar yang pada efektifitasnya bisa mempunyai akurasi yang tinggi.Â
Bayangkan apabila nomer 2 memilih untuk mengumpan nomer 5 pasti akan menimbulkan inefektivitas karena belum tenting operan lambung akan akurat dan mengumpan ke sisi yang penuh akan menyebakan rate of failure yang tinggi yang bisa menyebabkan kehilangan bola.
4) Implementasi Kebijakan.
POLITIK:
Dalam tahap implementasi kebijakan akan menemukan dampak dan kinerja dari kebijakan tersebut. Disini akan ditemukan apakah kebijakan yang dibuat mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak.
SEPAKBOLA:
Setelah melakukan tindakan maka pemain dituntut untuk melihat hasil tindakannya. Setelah nomor 2 memutuskan untuk mengoper nomor 8 maka setelah dioper, pemain nomor 2 melihat apakah umpan mampu dikonversi dengan baik dan apakah umpan nya tepat sasaran dan duduk di kaki pemain nomor 8 .
5) Evaluasi Kebijakan.
POLITIK:
Evaluasi kebijakan dapat dikatakan sebagai kegiatan yang menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan yang mencakup substansi, implementasi dan dampak. Dalam hal ini, evaluasi dipandang sebagai suatu kegiatan fungsional.