Mohon tunggu...
UKM Sepakbola Futsal UGM
UKM Sepakbola Futsal UGM Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kajian Strategis UKM Sepakbola dan Futsal Universitas Gadjah Mada

Kajian Tentang Sepakbola dan Futsal yang diinkubasi oleh Direktur Teknik Tim Kajian Strategis UKM Sepakbola dan Futsal UGM. Artikel mengenai bagaaimana sepakbola modern berkembang serta masalah actual yang dihadapi pada industry olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pak RT Harus Menjadi Agen Pembangunan Sepak Bola dan Futsal Indonesia

21 Maret 2020   21:55 Diperbarui: 22 Maret 2020   14:23 1894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Menurut Permendagri, Rukun tetangga merupakan organisasi masyarakat yang diakui dan dibina oleh pemerintah untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia yang berdasarkan kegotongroyongan dan kekeluargaan serta untuk membantu meningkatkan kelancaran tugas pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan di desa dan kelurahan. Rukun Tetangga selalu dipimpin oleh Ketua RT yang dipilih oleh warganya.

Pak RT adalah seseorang yang diibaratkan sebagai manusia agung dan besar di lingkungan perumahan kita. Dia adalah bagian dasar pemerintahan yang langsung turun mengurusi kita, pak RT mengurusi dalam hal kependudukan dan masalah administrasi dasar untuk menjadi pelayan langsung pemerintahan di lingkungan kita.

Lalu apa hubungan pak RT dengan agen pembangunan sepakbola dan futsal di Indonesia?

Secara tugasnya sebagai pembina kesejahteraan rakyat sampai ke penyambung lidah rakyat, pak RT diberi kewenangan penuh secara otoritas untuk mengatur warganya serta memberi perubahan di lingkungan untuk kemaslahatan warganya.

Dengan kewenangan itu harus di manfaatkan oleh pak RT sebagai agen perubahan pembangunan sepakbola dan futsal Indonesia.

Dengan segenap wibawa dan karismatiknya di publik sekitar yang magis didapatnya ketika didapuk menjadi ketua maka secara langsung beliau memiliki power penuh atas kuasa pembangunan di komplek atau desanya.

Ketua RT memiliki power yang bersifat agung dan tidak terbantah oleh warganya, bisa dikatakan beliau menjadi penentu hidup matinya penduduk di wilayahnya.

Bagaimana ketua RT dengan powernya bisa menjadi agen pembangunan sepakbola dan futsal Indonesia?

1) Memerintah membangun lapangan bola di lingkungan.

Selalu keluar dari lisan seorang pak RT kepada hansip "tolong adakan gotong royong bebersih lingkungan pada hari minggu ya" tentu saja tanpa tedeng aling-aling hansip langsung bergegas membuat poster dan keliling teriak-teriak untuk menyuruh warga bergotong royong.

Ini bisa diganti pak RT dengan membuat gotong royong untuk membangun lapangan, lapangan tidak selalu harus standar internasional tetapi yang aman dan nyaman untuk dimainkan pemuda setiap sore harinya.

Dengan bantuan bapak- ibu warga membersihkan rumput, mengecat lapangan, membangun tiang gawang sampai menyiapkkan gorengan maka akanlah tercipta sarana tempat bermain bola yang bisa digunakan. 

Tentunya hal ini membutuhkan pak RT yang visioner dan revolusioner serta sedikit dana pribadi untuk berani menyuruh warganya membangun lapangan yang layak, intinya pak RT harus sedikit berkorban untuk mengalihkan dana pembangunan yang lain untuk membangun lapangan.

2) Membuat program sepakbola atau futsal mingguan.

Buat lapangan kalok kagak dipake ya jamuran jadinya ya!! Selain membangun pak RT dan tatanan nya harus membuat program sepakbola atau futsal minimal jangka pendek saja untuk kemaslahatan warga.

Program minimal seminggu sekali harus dibuat untuk merangkul pemuda bermain dan menyalurkan bakatnya dan mencari keringat, selain melahirkan pemain muda rt berbakat lewat program bermain bola tiap minggu dapat menjadi ajang mengumpulnya pemuda di komplek dapaat digambarkan yang laki-laki bermain bola yang perempuan menyaksikan bapak-bapak jadi mandor yang komen dipinggir lapangan dan ibu-ibu menyiapkan air dan gorengan untuk yang main betapa indah dan harmonisnya potret komplek atau desa bila ini benar-benar terjadi.

3) Menunjuk satu warga jadi pelatih dadakan.

Pastinya di komplek atau desa ada bapak-bapak yang hobinya ngoceh melulu tentang bola di pos kamling saat nobar berlangsung, itulah momen yang harus dimanfaatkan pak RT untuk menunjuk  pelatih dadakan untuk tim kampungnya.

Kriteria yang pas untuk jadi pelatih kampung adalah. Pertama, bisa main bola. Kedua, jago ngomong di publik. Ketiga, rajin membaca. Dengan rajin membaca maka akan mudah untuk belajar dan menerima informasi baru tentang sepakbola. Pelatih ini harus dibiayai juga secara uang pembinaan dan alat latihan agar tetapsemangat melatih talenta muda.

4) Membuat peraturan yang tegas tentang lapangan.

Sering rasanya kita mendengar atau menjadi pelaku perselisihan perebutan lapangan, yang berumur 8-12 biasanya selalu kalah dalam perebutan lapangan dengan yang remaja 15-20 tahun.

Pak RT harus menjadi penengah sekaligus regulator dalam kebijakan pemakaian lapangan, harus mengatur jam dan kapan yang muda harus berlatih dan yang tua berlatih, harus mencegah bopung sebelah "bocah kampung" bermain di area lingkugannya dan membuat list hukuman bila melanggar peraturan lapangan seperti melintasi lapangan dengan motor.

5) Memerintah untuk pemeliharaan lapangan.

Lapangan rumput setiap satu bulan sekali akan menunjukan ketinggian rumput maka saatnya untuk pemeliharaan lapangan bulan yang lagi-lagi bisa dilakukan lewat gotong royong warga.

Sementara lapangan plester untuk futsal harus diperhatikan bolongan-bolongan kecil akibat tergerus aktivitas diluar futsal seperti acara hajatan, bisanya besi-besi tenda dapat merusak semen lapangan dan itu harus segera dtambal untuk mencegah pemain terluka gores.

6) Mengadakan turnamen kelompok umur antar RT lain.

Langkah ini merupakan praktik dari latihan mingguan yang telah dilaksanakan pemuda di desa atau komplek dengan lapangan buatan pak RT. Kompetisi sepakbola atau antar RT atau desa harus dibuat untuk menyaring dan mengembangka bakat di wilayah sekitar.

Akan lebih baik juga kompetisi dikelompokan berdasarkan umur U-10, U-16, U-20, U-40 untuk lebih mengembangkan dan menonjolkan potensi bakat serta mengurangi perselisihan ego antara yang tua dan muda.

Untuk membuat acara ini dibutuhkan koordinasi RT lain sampai lurah agar tercipta acara yang layak dan berkelas untuk meningkatkan pamor desa, seperti adanya hadiah pembinaan sampai acara dangdut sebagai closing ceremony.

7) Membuat SSB atau SF Permula untuk anak usia 7-10.

Langkah ini untuk membuat kepercayaan diri anak meningkat lewat pelatihan dengan teman sebaya lingkungan, lewat satu lingkungan yang sama anak akan merasa percaya diri dan bakatnya mulai menampakkan diri serta langkah ini lebih membuat orang tua lebih tenang untuk tetap memberi ijin anaknya bermain bola atau futsal ketika latihannya di wilayah rumahnya sendiri.

Selain dari itu anak anak usia 7 sampai 10 harus diajarkan benar benar teknik dasar bermain serta moral sebagai manusia, seperti diajarkan berbudi baik, tepat waktu, rajin beribadah serta menabung karena sifat individu yang akan membawa mereka kepada kesuksesan.

Pelajaran sifat individu dan moral bisa di sampaikan melalui ceramah pak RT sampai ke pemuka agama setempat seperti Ustadz dan Pendeta, akan lebih disegani oleh anak-anak jika yang ceramah adalah orang yang terpandang di kampung.

Lewat program ini anak-anak sudah mempunyai kemampuan dasar dan sifat yang baik untuk memudahkan pelatih mereka ketika sudah di lepas ke SSB atau SF sesungguhnya, jadi SSB atau SF permula yang diadakan merupakan modal berbentuk pelatihan untuk terjun ke dunia sepakbola atau futsal yang lebih luas di luar kampung.

Itu merupakan 7 cara yang bisa membuat pak RT menjadi agen pembangunan sepakbola dan futsal di Indonesia, dengan pemberdayaan yang layak dan intensif akan menjadi sesuatu yang berguna bagi nusa dan bangsa.

Memang ini pekerjaan berat namun layak untuk dicoba, pak RT tanpa saling sinergi dengan warganya tidak akan menjadi apa-apa karena pekerjaan ini membutuhkan kedua sisi yaitu pak RT sebagai konseptor dan warga sebagai penggerak.

Pembangunan fasilitas dan pemberdayaan sepakbola futsal dari bawah atau akar rumput saat ini dibutuhkan dan pembangunnnya akan sangat membantu dan memudahkan PSSI/FFI sebagai federasi dan Kemenpora sebagai perwakilan pemerintah.

Apabila, semua RT di Indonesia melakukan hal di atas maka akan tercipta warga Indonesia yang makmur serta sehat dan tidak akan ragu kita bakal tampil di pentas akbar sepakbola futsal dunia yaitu piala dunia.

Selain itu program pengembangan ini dapat membuat nama kampung atau kompleksnya menjadi naik pamor dan jadi kampung/kompleks percontohan. Mandat menjadi ketua RT apabila digunakan dengan baik dapat mengubah hal yang mustahil menjadi berhasil.

Terima Kasih.

Best Regards,

Muhammad Zain Wirasena
Technical Director Strategic
Universitas Gadjah Mada Soccr and Futsal Club

Kritik dan Saran;
zainsoccerbusiness@gmail.com
bolafutsalugm18@gmail.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun