Pemanasan atau warming up bertujuan untuk menyiapkan otot, sendi, dan jaringan lunak lainnya untuk menerima beban latihan.. Pemain pada idealnya harus melakukan pemanasan sekitar 15-20 menit untuk setelahnya bias menghadapi gerakan berat seperti shooting.Â
Apabila pemain langsung melakukan tendang-tendangan ke gawang tanpa melakukan pemanasan individual akan menyebabkan dampak bahaya pada otot, yaitu otot belum siap yang dapat menyebabkan otot robek dan cedera lain-lainya.
Maka tertiblah pada saat pemanasan karena hanya diri sendiri yang  mengetahui apa yang dibutuhkan badannya agar siap menerima beban latihan.
5) Time Management Pribadi yang Berantakan.
Untuk menjadi student athlete yang berkualitas haruslah menjadi orang yang rapi dan tertib dalam segala hal maka dari kedua hal itu disiplin tentunya akan mengikuti sendiri.
Manajemen waktu yang baik akan melahirkan kedisiplinan dan moral yang kuat bagi student athlete. Pada realitanya mahasiswa atau pelajar lalai akan pengaturan waktunya, seringkali hal prioritas di kesampingkan demi memenuhi hasrat diri.
Manajemen waktu yang berantakan merupakan biang dari segala kebodohan yang dilakukan student athlete karena kelalaian waktu yang sengaja dibuat akan berdampak pada kehidupan maupun performa di lapangan.
Kurang tidur sampai datang terlambat pada hari pertandingan membuat kurang pemanasan, belum terkoneksi dengan instruksi pelatih, kebingungan dilapangan, performa menurun sampai belum siapnya badan menghadapi pertandingan.
Selalu ingat! Waktu adalah emas.
5 Kebodohan diatas hanya segelintir masalah yang pelatih atau manajer sering mendengarnya ketika bertanya kepada pemain mengapa dia bermain buruk!
Masih banyak kebodohan pemain yang belum terungkap di part 1. Pada kesimpulannya kebiasaan yang baik akan membuat karakter diri semakin baik dan kuat serta menghasilkan performa baik yang membantu tim juara.
Terima Kasih