Minggu, 14 Juli 2024 - Kelompok 17 KKN Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT) Moderasi Beragama ke-18 UIN Walisongo Semarang mengadakan sosialisasi dan sertifikasi halal untuk produk UMKM (makanan) di Kelurahan Banyumanik, Kota Semarang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pelaku usaha tentang pentingnya memiliki sertifikasi halal, terutama dalam mendukung Indonesia menuju pusat halal dunia pada tahun 2024.
Pemerintah Indonesia mewajibkan berbagai jenis produk makanan yang beredar di Indonesia memiliki sertifikat halal, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 Pasal 4 tentang Jaminan Produk Halal. Undang-undang ini mengharuskan sertifikasi halal untuk produk makanan dan minuman, bahan baku, bahan tambahan pangan, bahan penolong, serta produk hasil sembelihan dan jasa penyembelihan. Untuk mempermudah pelaku UMKM dalam pengajuan sertifikasi halal, pemerintah telah menyederhanakan prosesnya melalui sistem self-declare.
Sosialisasi yang dilaksanakan di Pos PAUD Permata Hati Kelurahan Banyumanik RW 05 RT 04 ini menghadirkan narasumber Rifi Maria Laila Fitri Permonoputri dan Yusuf. Mereka menyampaikan materi tentang definisi sertifikasi halal, pentingnya sertifikasi halal, keuntungan memiliki sertifikasi halal, serta alur pengajuan sertifikasi halal. Acara tersebut dihadiri oleh IBu Endang Dwiyani Ambarawati, S.Sos, selaku Sekretaris Kelurahan Banyumanik, Bapak Harmanto sebagai Ketua RW Kampung Bismillah RW 05, dan Ketua RT setempat.
Saudara Yusuf menjelaskan bahwa sertifikasi halal tidak hanya untuk pelaku usaha yang beragama Islam, tetapi juga dapat dilakukan oleh semua pelaku usaha. "Kegiatan ini sangat membantu pelaku UMKM dan diharapkan UMKM di Kampung Bismillah dapat berkembang lebih baik dan dikenal lebih luas, bahkan hingga keluar kabupaten," ungkap Rifi.
Dengan adanya sosialisasi ini, pelaku UMKM di Kelurahan Banyumanik diharapkan memahami pentingnya pengajuan sertifikasi halal dan segera mendaftarkan produknya agar terjamin kehalalannya, sehingga meningkatkan kepercayaan konsumen.
Melalui agenda ini, mahasiswa KKN bertemu langsung dan membantu pelaku UMKM yang mengelola berbagai jenis produk, termasuk jajanan pasar, jamu, gorengan, hingga ikan bandeng duri lunak.