Buat kamu fans berat JKT48 pasti tau siapa foto di atas. Ya betul, foto itu adalah foto Nabila, salah satu personel JKT48, yang terkenal dengan gigi gingsulnya yang menawan hati.
Tapi siapa sangka? ternyata gigi gingsul itu salah satu bentuk maloklusi lho. Pada tulisan kali ini, saya akan mencoba berbagi mengenai maloklusi dan alternatif solusinya.
Maloklusi
Maloklusi terdiri dari dua kata yaitu mal dan oklusi yang artinya adalah penyimpangan terhadap oklusi normal atau hubungan antar rahang atas dan bawah yang menyimpang dari bentuk yang dapat diterima sebagai kondisi normal.
Saya sendiri dulu adalah satu penderita maloklusi dengan gigi taring saya yang naik ke atas atau sering disebut gingsul.Â
Banyak yang bilang bahwa maloklusi atau gigi yang tidak rata tersebut biasanya karena kebiasan saat kecil yang suka menggunakan dot atau menghisap jari, namun di kasus saya sepertinya penyebabnya lebih karena faktor genetik.
Iya, maloklusi juga bisa disebabkan oleh faktor genetik, terutama dari pernikahan dari ras yang berbeda. Misalkan bapak dari ras dengan gigi yang besar dan ibu dari ras dengan rahang yang kecil, maka kemungkinan besar anaknya akan mengalami maloklusi.
Nah, kebetulan ibu saya dari Sulawesi dan ayah saya dari Jawa, makanya gigi saya susah untuk berbaris dengan rapih.
Yang jadi menarik adalah berhubung negara kita ini negara multi ras, maka prevalensi maloklusi ini semakin lama dapat semakin besar seiiring dengan makin banyaknya pernikahan dari ras yang berbeda.
Salah satu tindakan yang bisa dilakukan untuk memperbaiki maloklusi ini adalah dengan menggunakan kawat gigi atau yang biasa disebut behel gigi.
Karena ibu saya peduli dengan penampilan anaknya, jadilah saya menggunakan kawat gigi pada saat usia remaja untuk memperbaiki susunan gigi saya.