Pemilu kali ini agak berbeda memang. ada gairah pemilih untuk ikut berpartisipasi lebih besar dibanding dengan pemilu-pemilu yang lalu. Alasannya terbesar adalah adanya jokowi kemudian adanya prabowo, tetapi prabowo pemilu yang lalupun ikut sebagai cawapres tidak begitu mengangkat pemilih untuk tidak golput. mungkin karena hanya jadi cawapres.
Atau mungkin alasannya karena kita sudah bosan dengan jalan ditempatnya pemerintahan SBY, berteriak menghapus korupsi kenyataannya malah sebaliknya. ada sesuatu hal yang pasti, rakyat butuh perubahan signifikan.
Belajar dari pemilu yang lalu, buat saya pribadi sebenernya golput lebih enak, ngapain repot2x ke TPS hanya mau memilih calon-calon president yang tidak menarik. semuanya ketua partai, apa yang ada dibenak mereka ? apakah mereka para ketua partai itu merasa orang yg paling berhak menjadi president dan mengatur hidup rakyat Indonesia..? kenapa mereka merasa sok penting..? dan malah terkesan sombong.
Sekarang 2014, ada jokowi . kenapa harus pilih jokowi..? saya bukan mengajak menjadi jokowi dewa atau apapun seperti yang banyak beredar di sosmed dan media-media online lainnya. tetapi saya memang berharap jokowi bisa menang, dan sangat berharap juga bisa menang telak, sangat telak kalau bisa. kenapa ?
Ada budaya yang ingin sekali rasanya saya putus, yaitu CAPRES / President adalah KETUA PARTAI.
Mari kita putus budaya ini. mari kita KIRIM PESAN ke para Partai bahwa kita TIDAK SUKA ditawari capres-capres yang hanya diagung-agungkan oleh pemuja dan pengikut partai mereka saja yang tidak jelas apa HEBAT nya mereka hingga berpikiran hanya ketua partai mereka yang mampu jadi President dan mengatur kita para rakyat.
Mari kita putus pemikiran mereka bahwa kita tidak punya pilihan, kita harus paksa mereka menyodorkan nama-nama Capres yang betul-betul kompeten dan diinginkan RAKYAT.
Mari kita putus budaya ini ditahun ini juga. agar 5 tahun kedepan kita sudah disodorkan Capres-Capres yang benar-benar bisa bikin kita bingung karena semua bagus, bukan seperti sekarang dan sudah2x.. kita bingung karena semuanya jelek.
Berharap 5 tahun kedepan para Partai menyodorkan nama seperti Ridwan Kamil, Ahok, Risma dll sebagai pesaing yang berat buat Jokowi.
Mari kita buat budaya memilih karena program dan konsep, bukan kita pilih President hanya sekedar populer dari hasil menjelek-jelekan pesaingnya.
Kita rindu bahwa para Capres nanti adalah orang-orang yang saling memuji capres lainnya, bukan sebaliknya.
Apa yang kita akan dapat jika president itu terpilih karena berhasil menjelek-jelekan capres yang lain..?
Apa kita mau dipimpin oleh president yang hobbynya menjelek-jelekkan orang lain..?
Apa yang bisa kita harapkan dengan President yang suka membuat FITNAH..?
Apa kita mau dipimpin oleh para ketua partai yang tidak bisa kita kontrol bagaimana dia bisa dipilih menjadi ketua partai ? mereka terpilih hanya karena banyak uang sebagai pemilik partai atau mungkin dengan mengunakan uang mereka agar terpilih jadi ketua partai.
Jokowi bukan orang yang sangat hebat, tetapi dia juga bukan orang yang tidak pantas untuk jadi President.
sementara, jika hanya Jokowi sebagai Capres yang bukan ketua Partai, mari kita pilih dia atau jika ada capres lain yang bukan ketua partai bolehlah kita menentukan pilihan yang lain.
mari kita putus budaya CAPRES = KETUA PARTAI.
Mari kita PAKSA semua PARTAI memberikan nama Capres yang kita butuhkan dan inginkan, bukan yang mereka (partai) butuhkan dan inginkan.
cukup SBY sebagai President (partai) nya...
mari kita cari President yang betul-betul nanti menjabat hanya memikirkan kerjaannya sebagai president. bukan bolak balik istana dan rumahnya mengadakan konpers untuk membedakan kerjaan partai dan president.
let's move on..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H