Mohon tunggu...
Vinsensius Bahagia Mawar
Vinsensius Bahagia Mawar Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP Negeri 7 Cibal

olah raga, membaca, menulis, musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengeksplorasi Arti dan Makna Tari Caci Budaya Manggarai Nusa Tenggara Timur

18 Februari 2024   10:23 Diperbarui: 18 Februari 2024   10:36 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh:

Vinsensius Bahagia Mawar

I.PENDAHULUAN


  • Penjelasan yang cukup lengkap tentang Tarian Caci masyarakat  Manggarai ada dalam konteks budaya Manggarai. Oleh karenanya menurut pemahaman kami perlu dibuat penjelasan yang lebih mendalam tentang pengertian kata budaya. Berkaitan dengan definisi budaya ada begitu banyak penjelasan.

  • Istilah "budaya" berasal dari kata bahasa sanskerta "buddayah" yang berarti akal budi. Dalam kata atau istilah inggris, kata "budaya" adalah culture, yang berasal dari kata latin colere yang berarti " mengelolah, mengerjakan" terutama misalnya bertani atau mengolah tanah.

  • Hal tersebut berarti bahwa budaya merupakan aktifitas manusia, bukan aktivitas makluk yang lain dan atau menjadi ciri manusia. Dari ciri yang dijelaskan tersebut kalau kita sandingkan dengan konteks kesenian dengan kebudayaan maka dapat dikatakan bahwa hal tersebut merupakan suatu bentuk peradaban yang tumbuh dan berkembang sesuai keinginan dan cita-cita yang berpedoman pada nilai-nilai yang berlaku dan dilakukan dalam bentuk aktivitas kesenian, sehingga masyarakat mengetahui bentuk kesenianya.

  • Berdasarkan hal tersebut manusia sebagai subjek kebudayaan dapat dilihat dari kedudukannya sebagai homo humanus, homo socius dan homo educandum. Humanus berasal dari bahasa Latin yang berarti lebih halus, manusiawi serta berbudaya. Manusia akan selalu mencipta, menikmati serta merasakan hal-hal yang justru membuat dia lebih halus dan berbudaya. Koentjaraningrat menjelaskan peradaban (civilization) itu sebagai bagian dan merupakan bagian kebudayaan yang halus dan indah seperti kesenian, ilmu pengetahuan, sopan santun dan system pergaulan yang kompleks dalam suatu masyarakat dengan struktur dan kompleks. Seiring peradaban dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai system teknologi, seni bangunan,seni rupa, system kenegaran dan ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks.

  • Selain sebagai makluk yang berbudaya, manusia juga menjadi makluk yang berinteraksi dan tidak terlepas dari orang lain (homo socius). Menurut Margaret Mead (1901-1978) budaya adalah perilaku yang dipelajari di masyarakat atau sub kelompok. Ada berbagai pengertian mengenai kebudayaan yang dipergunakan. Kluckhohn dan Kroeber mencatat sekitar 175 definisi kebudayaan yang berbeda. Koentjaningrat mengartikan budaya dalam arti luas dan sempit. Dalam arti sempit budaya adalah kesenian. Secara luas kebudayaan sebagai keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakanya dengan belajar bserta kseluruhan dari hasil budi dan karyannya.

  • Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa budaya itu berkaitan dengan kata kunci yang mencakup (1) gagasan,(perilaku), (3) hasil karya manusia. Dalam artikel ini, pengertian budaya difokuskan pada pendapat Bullivant yang mendefinisikan budaya sebagai programbertahan hidup dan adaptasi suatu kelompok dengan lingkungannya. Esensi budaya bukan pada benda, alat atau elemen budaya yang terlihat lainya namun bagaimana kelompok menginterpretasikan beberapa aspek kehidupan manusia.




  • II. ISI
  •    
  • Tujuan penulis menyusun artikel ini bukan saja ingin menjaga dan melestarikan tarian budaya manggarai bagi generasi muda tapi lebih kepada mengeksplorasi arti dan makna Tarian Caci budaya Manggarai. Permainan Caci lahir dari kultur agraris orang Manggarai. Permainan ini biasanya dilakukan pasca panen. Sebagai momen syukur panen, kesempatan itu dipandang istimewa untuk melakukan sesuatu yang memberi rasa gembira, menantang dan bemakna. Secara etimologis kata Caci berasal dari kata "Ca" (satu), "Ca-Ca" (satu persatu) dan "Ci" (ujian). Jadi secara harfiah Caci berarti suatu ujian satu persatu. Dengan demikian dapat disusun sustu definisi, yakni : suatu arena pementasan tarian perang yang akrobatik, menggunakan Cemeti ( larik,Kalus) dan Perisai ( nggiling) sebagai ekspresi estetis para pemainannya. Caci dipentaskan pada halaman kampung (natas), dengan melibatkan dua kelompok dan melakoni peran secara bergilir, sili berganti saling memukul dan menangkis cemeti lawan. Kata Caci dalam pengertian akronim dari Ca Gici Ca. Ci berarti memberi kesempatan kepada seseorang untuk menerima sesuatu dengan terpaksa dengan sikap tanpa iklas dan dengan maksud untuk menguji dan mengecek apakah pihak penerima mempunyai kemampuan untuk menrima cambukan atau tidak. Gici ca berarti satu persatu. Dari ketiga kata itulah muncul kata Caci yang sekarang dipergunakan oleh orang Mangarai. Menurut Muhamad Nabung (78th), Tu'a Mukang ( sekaligus  pemain Caci, sanda, danding, penabuh gong dan gendang), dari kampung Nggirang, desa Golo Ndoal, kecamatan Mbeling, kabupaten Manggarai Barat, Caci merupakan salah satu budaya khas budaya Nuca Lale ( Manggarai).  Kata Caci mengandung makna penempatan pelbagai seni yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Permainan Caci itu sendiri melakonkan beberapa gerakan  seni seperti menari, memukul, menangkis dan menyanyi serta memakai peralatan dan mengekspresikan pakaian adat Manggarai. Caci menghadirkan gerakan yang indah, eksotikyang ditunjukan melalui gerakan kaki,tangan. Kedua, seni suara. Caci diramaikan dengan lagu-lagu yang indah,puitis,penuh jargon yang semarak juga memberikan dorongan terhadap diri sendiri. Ketiga musik. Music tradisional gong gendang ditampilkan bersamaan dengan lagu-lagu (sanda mbata) dan tarian (sae, danding). Seni, ketangkasan. Caci menghadirkan seni disuatu pihak, tetapi juga pertunjukan unjuk ketangkasan dan keberanian dilain pihak. Karena itu, caci dapat dikatakan sebagai pertunjukan multi seni yang indah tetapi serentak kaya akan makna perjungan kehidupan manusia. Selain  arti yang sudah jelaskan secara lengkap sebelumnya maka tarian Caci mengandung makna simbolis melambangkan kejantanan, kepahlawanan, keramaian, kemegahan, semangat sportivitas yang tinggi.

  • III. PENUTUP

  •             Keberanian, memiliki sikap toleransi, persaudaraan, kekompakan ,keharmonisan, kesopanan, estetika atau seni, rela berkorban, cinta budaya daerah dan bangsa, tanggung jawab  dan kedamaian merupakan nilai-nilai karakter bangsa dalam tradisi tari caci.
  •            
  • Caci berawal dari sebuah peristiwa. Caci merupakan ekspresi atas pelbagai pristiwa yang dialami manusia. Bermula dari kesadaran akan keterkaitan dirinya dengan kosmos yang ditandai oleh manifestasi kekuatan alam dengan symbol-simbolnya, hinya bermakna atas tanda-tanda itu pada kehidupan manusia. Itulah sebabnya permainan caci dilakonkan pada saat penti (ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan leluhur atas hasil panen juga sebagai medium rekonsiliasi atau perdamaian antar kampung), buka lingko weru (pembagian lahan baru), hang woja weru, congko lokap, dan wagal ataupun acara-acara lain yang bernuansa keramaian. Caci tidak boleh dilakukan karena permintaan tanpa acara seperti yang terangkan di atas. Itulah sebabnya, caci yang dipertunjukan karena permintaan tanpa adanya acara terasa hambar. Selain itu caci merupakan ucapan syukur yang dimanisfestasikan dalam permainan. Caci menjadi sebuah symbol dengan berbagai macam nilai di dalamnya.  Nilai-nilai itu yang dikemas dalam keseluruhan permainan Caci. Adapun maksudnya yaitu agar masyarakat Manggarai memliki nilai juang serta mempunyai jiwa sebagai atau rona ( lelaki) pemberani dan gagah perkasa. Selain itu, Caci dipentaskan sebagai bentuk pendalaman dan pembatinan nilai-nilai dari adat istiadat budaya Manggarai. Oleh karena itu sebagai generasi mudah Manggarai agar tetap terus menjaga dan melestarikan budaya tarian caci. Kesetiaan kita orang Manggarai dalam menjalankan ritus yang membingkai hidup melalui berbagai siklusnya sangat penting untuk memberi ruang pada permainan Caci.

  • "Menuntun serta mendukung peserta didik dalam merawat dan melestarikan  kebudayaan Caci Manggarai sangat berdampak pada pembentukan karakter serta kecintaannya terhadap budaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun