Mohon tunggu...
Eryn Novi
Eryn Novi Mohon Tunggu... -

A Soul searching

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Persona 4: Wow sambil Koprol

14 April 2014   19:21 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:41 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1397452327580619848

Ijin cuti sakit 2 hari dari kantor membuat saya bosan dan mulai lagi mengutak-atik koleksi game yang terbengkalai, belum pernah dimainkan. Pilihan saya jatuh ke Persona 4. Saya sempat memainkan game Persona, Persona 2: Innocent Sin, Persona 2: eternal Punishment. Dari dulu saya suka artwork Atlus dalam seri Persona. Sangat khas.

Persona 4 berlatar belakang kota khayalan Inaba. Seorang pemuda (tokoh utama) akan menjalani kelas 2 SMUnya disini. Karena kedua orangtuanya ditugaskan ke luar negri, mereka memutuskan untuk menitipkan anak itu kepada pamannya, adik dari ibu. Sang paman, seorang detektif polisi hanya tinggal berdua bersama anak perempuannya yang masih SD. Tak berapa lama setelah kepindahannya, kota Inaba dibuat heboh dengan pembunuhan berantai yang aneh dan sadis. Sang tokoh utama entah bagaimana menjadi terlibat dengan serangkaian peristiwa aneh yang bisa jadi sangat berkaitan dengan pembunuhan tersebut. Kemunculan kabut yang tidak wajar membuat suasana makin misterius dan menakutkan.

Dari niat awal yang hanya coba-coba, saya ternyata memainkan game ini 5 jam tanpa henti sebelum memencet tombol 'save', dan menghembuskan nafas panjang. Puas sekali. Atlus tidak hanya sanggup meneruskan benang merah game-game Persona, tapi juga menambahkan fitur baru yang tidak merusak keasyikan bermain.

Salah satu fitur yang sangat berhasil adalah fitur social link. Social link adalah kadar kedekatan kita terhadap teman yang diukur dalam 10 tingkat. Fitur ini memberikan beberapa keuntungan selama bermain : Pertama, semakin tinggi kadar kedekatan kita dengan seorang teman, dia akan memberikan bantuan selama dalam game semisal menghilangkan status down, poison, silence. Dia juga bersedia menjadi tameng jika kita diserang dengan serangan yang sangat kuat. Yang kedua, jika kadar kedekatan sudah maksimal, Persona milik teman kita akan berubah menjadi semakin kuat. Ketiga, kita mendapat bonus exp yang akan berguna bisa kita memanggil Persona. Keempat, ada beberapa Persona kuat yang hanya bisa terbuka kalau kadar kedekatan kita sudah mencapai level tinggi. Dan yang kelima, kita akan memahami kisah-kisah tentang teman kita.

Atlus tetap menggunakan gaya gothik untuk menggambar karakter-karakter Persona 4, dan saya harap juga untuk Persona 5. Gaya cerita dengan bumbu misteri ala detektif dalam Persona 4 juga membuat permainan lebih seru. Apalagi dengan adanya gimmick seperti hadiah yang didapat tokoh utama jika meraih juara kelas (karena tokoh utama digambarkan masih kelas 2 SMU, dia juga tetap harus belajar dan mengikuti ujian dalam game), Persona level tinggi yang baru terbuka jika kadar sosial dengan teman mencapai nilai max, dan pengisi suara karakter-karakter yang (buat saya) legendaris dan mempunyai jam terbang tinggi seperti Tomokazu Seki, Yui Horie, Park Romi. Dubber yang bukan kacangan ini juga mengisi suara untuk karakter yang sama dalam Persona 4: The Animation, versi anime dari game Persona 4. Hal yang aneh buat saya karena Persona adalah merk jitu yang menjual. Jika mereka menyewa pengisi suara yang biasa saja juga sebenarnya tidak masalah. Tapi Atlus memutuskan untuk memakai pengisi suara level A - hanya untuk game. Dan buat saya, itu hebat sekali. Cukup untuk membuat saya bilang wow sambil koprol.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun