Mohon tunggu...
Nanda Novatianto
Nanda Novatianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Hanya menulis

Mencintailah saat dirimu sudah bisa menghargai

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wanita Dalam Secangkir Kopi

11 Oktober 2017   19:33 Diperbarui: 6 Desember 2020   04:46 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tentu saja, Silahkan" tutup wanita tersebut

Selanjutnya, mereka berdua lebih sering berkomunikasi lewat media sosial. Saling bertanya kabar satu sama lain, mengirim foto untuk menjadi bahan pembicaraan, hingga ke perbincangan yang sama sekali tidaklah penting.

Hari demi hari keduanya berinteraksi dengan hanya menggunakan media sosial, keberanian dan rasa pengecut Deni membuat ia tak berani untuk sekedar mengajak bertemu wanita yang diketahui bernama "ELIS" ini.

Suatu malam, karena ada sedikit permasalahan yang Deni hadapi karena ulah sahabatnya sendiri, ia bingung harus kepada siapa dirinya bercerita. Menurutnya, masalah sahabatnya ini adalah masalah yang benar-benar riskan jika dibicarakan dengan orang yang tidak tepat. 

Kebingungan yang melanda kepalanya semakin membuatnya tak tahan dan ia memutuskan untuk menghubungi Elis malam itu, walau tidak yakin wanita yang dikaguminya ini masih terjaga atau sudah terlelap, karena saat itu jam sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam.

"Assalamualaikum Den," kata Elis setelah mengangkat telepon Deni

"Waalaikumsalam lis, belum tidur?" jawab Deni dengan perasaan senang karena teleponnya dijawab Elis

"Belum Den, ada apa telepon larut malam begini?"

"Aku mau cerita lis tentang masalahku, kamu ada waktu gak,"

"Cerita aja Den, ada masalah apa?" lanjut Elis....

Di perbincangan yang menghabiskan waktu hingga empat jam itu, Deni menceritakan masalah yang sedang ia hadapi, tanpa disangka-sangka Elis memberikan semua jawaban dan solusi yang membuat hati laki-laki pecandu kopi itu semakin kagum kepadanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun