Mohon tunggu...
Papua One Minutes
Papua One Minutes Mohon Tunggu... Lainnya - Waktunya Rakyat Jelata

Live Every Moment

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

GAMKI Yalimo Sesalkan Kericuhan Isu Penculikan Anak yang Memicu Konflik di Wamena

28 Februari 2023   06:46 Diperbarui: 28 Februari 2023   13:50 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua DPC GAMKI Yalimo (mediarilisnusantara.com)

ELELIM - Dewan Pimpinan Cabang GAMKI Kabupaten Yalimo sesalkan kericuhan isu penculikan anak di Kabupaten Jayawijaya yang menimbulkan masyarakat ikut korban.

"GAMKI sebagai anak kandung gereja prihatin dan sesalkan, oleh karena itu kami mengutuk keras semua tindakan aparat maupun masyarakat yang niatnya menghancurkan kabupaten Jayawijaya sebagai barometer Provinsi Papua Pegunungan," kata Ketua DPC GAMKI Yalimo, Simon Walilo dalam pernyataannya di Elelim, Jumat (24/02/2023).

Menurutnya, isu propaganda ini merengut banyak nyawa, dikabarkan 9 orang meninggal dunia dan 17 orang lainnya mengalami luka-luka dan masih terus muncul konflik horisontal di tengah masyarakat.

Apalagi, kata Simon, peristiwa yang terjadi ini disaksikan langsung oleh aparat kepolisian, TNI dan puluhan warga setempat yang membludak usai  mendengar kericuhan isu penculikan anak.

"Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIT, Kamis (23/02). Situasi saat aparat tiba di TKP, atas insiden awal yang terjadi akibat isu penculikan anak yang berujung bentrok antara masyarakat, Polri dan TNI yang beralamat di Jalan Sinakma, Kabupaten Jayawijaya. Kasus ini harus diusut tuntas karena hal ini akan menimbulkan persepsi buruk di mata publik" ungkap Simon.

Mestinya, kata dia, jangan membangun negara ini dengan banyak dosa terselubung, orang kemudian merebut sebuah kehormatan dengan suatu skenario merugikan rakyat adalah dosa seumur hidup.

"Jadi kami berharap segera mewujudkan kondusifitas dan tetap menjaga keutuhan OAP yang populasinya sangat sedikit ini dengan baik, tidak boleh di obrak-abrik dengan  isu propaganda dan skenario tertentu yang kemudian menjadikan masyarakat minoritas di tindas dengan metode pembinaan tidak bermoral," jelas Simon.

Lebih lanjut kata Simon "Kepada masyarakat secara keseluruhan juga kami haturkan pesan dalam menyampaikan suara kenabiaan di tengah-tengah pergolakan dunia yang semakin mempersempit ruang dan waktu bagi masyarakat orisinil ini untuk mewaspadai segala macam tantangan, jangan selalu jadi korban karena menghirup udara tidak sehat terus-menerus".

"Semua DPC-DPC GAMKI di wilayah Provinsi Papua Pegunungan bersama pimpinan denominasi gereja untuk melakukan investigasi biar ada data yang menjelaskan dan bertindak adil dan tegas dalam menangani kasus ini," tutup Simon.

Pewarta: Rocky Jr

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun