Beberapa kelompok masyarakat dan akademisi telah mulai melakukan upaya untuk melestarikan Pranoto Mongso. Mereka menyadari bahwa pengetahuan tradisional ini dapat memberikan kontribusi penting terhadap pertanian berkelanjutan.Â
Beberapa komunitas pertanian mulai kembali mengajarkan Pranoto Mongso kepada petani muda. Pelatihan ini tidak hanya melibatkan teori, tetapi juga praktik langsung di lapangan, mengajak petani mengamati tanda-tanda alam dan menerapkannya dalam kegiatan pertanian sehari-hari.
Â
Untuk mencegah hilangnya pengetahuan tentang Pranoto Mongso, beberapa peneliti dan organisasi telah mulai mendokumentasikan sistem ini dalam bentuk tulisan dan digital. Dengan adanya teknologi modern, dokumentasi ini bisa diakses lebih luas dan diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk kembali tertarik dengan ilmu tradisional ini.
Beberapa akademisi mencoba menggabungkan prinsip-prinsip Pranoto Mongso dengan teknologi pertanian modern, seperti pemantauan cuaca berbasis satelit. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan sistem pertanian yang lebih efisien namun tetap berlandaskan harmoni dengan alam.
Pranoto Mongso adalah warisan ilmu pertanian yang kaya akan kebijaksanaan lokal dan didasarkan pada harmoni antara manusia dan alam. Meskipun kini telah banyak ditinggalkan karena pengaruh modernisasi dan perubahan iklim, nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pranoto Mongso masih relevan dalam menciptakan pertanian yang berkelanjutan. Dengan upaya pelestarian dan adaptasi terhadap kondisi iklim yang baru, Pranoto Mongso dapat kembali menjadi pedoman bagi petani Indonesia dalam menjaga keseimbangan ekosistem pertanian mereka.
Dengan menghargai dan melestarikan ilmu ini, kita tidak hanya melestarikan warisan nenek moyang, tetapi juga membangun fondasi yang lebih kuat untuk masa depan pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI