Kita terjebak dalam pelukan semu, Â
Langit tak lagi biru, Â
Gelap membayang dalam tatap yang keliru.
Kau datang seperti senja yang hangat, Â
Namun malam datang lebih cepat, Â
Membawa kegelapan yang pekat, Â
Membalut hati dalam luka yang berat.
Kita melangkah dalam bayang-bayang, Â
Mencari cahaya di ujung terang, Â
Namun cinta ini hanya bayangan, Â
Sebuah mimpi yang tak pernah datang.
Di antara canda yang penuh arti, Â
Ada duka yang tak terucap di hati, Â
Kita tersesat, tak tahu ke mana lagi, Â
Cinta ini hanya fatamorgana yang tak bertepi.
Mungkin ini takdir, Â
Atau hanya jalan yang salah, Â
Namun di ujung rasa yang pahit, Â
Kita temukan diri yang tersesat, Â
Dalam cinta yang semu, tanpa akhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H