Mohon tunggu...
Seno Maulana
Seno Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Film dan Televisi Universitas Pendidikan Indonesia

Suka nonton film. Seneng bikin film.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak TK Lebih Suka Belajar di Rumah atau Sekolah?

11 Oktober 2021   11:24 Diperbarui: 11 Oktober 2021   11:29 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penurunan angka kasus baru virus Covid-19 mendorong pemulihan di berbagai sektor, tidak terkecuali pendidikan. Selama lebih dari 1 tahun terakhir, para peserta didik melaksanakan pendidikannya dalam jaringan (daring). 

Fenomena ini seakan sudah menjadi kebiasaan yang mengharuskan para murid beradaptasi kembali pada kegiatan belajar mengajar di sekolah, karena tidak dapat dipungkiri bahwa efektivitas belajar dengan bimbingan secara langsung oleh guru jauh lebih efektif dibanding secara daring.

 TK Islam Al-Farisi (Cibinong, Bogor) merupakan salah satu sekolah yang menerapkan sistem belajar hybrid. Peserta didik memiliki pendapat yang beragam mengenai pilihan antara belajar di rumah atau di sekolah.

Beberapa murid TK Islam Al Farisi yang memilih lebih suka belajar di sekolah berpendapat bahwa mereka dapat bertemu dan bermain bersama teman-temannya. 

Selain itu, fasilitas di sekolah seperti tempat menggambar dan berbagai permainan lainnya tidak dimiliki di rumah. Jika dibandingkan dengan belajar di rumah, mereka kadang dimarahi oleh orang tuanya sebagai pembimbing pembelajaran.


Pendapat yang berbeda juga disampaikan oleh murid lainnya mengenai pilihan yang sama. Mereka lebih menyukai belajar di rumah karena orang tuanya yang sangat memperhatikan mereka. Tugas-tugas yang diberikan di sekolah juga seringkali membebani peserta didik.

Dari kedua pendapat murid TK Islam Al Farisi tersebut, dapat penulis simpulkan bahwa kenyamanan belajar untuk anak usia TK sangat dipengaruhi oleh peran orang tua dalam mendidik anaknya.

Belajar secara daring maupun luring sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Maka dari itu, orang tualah yang bertanggung jawab mengarahkan pemahaman dasar anaknya dengan meminimalisir kekurangan di setiap sistem pembelajaran yang diambil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun