ke gunung aku pergi
hendak melukis angin pagi
sebab kota teramat sarat
bersapa kami tiada sempat
aku rindu bahasa angin
yang membawa basah gerimis
menusukkan ribuan jarum
jatuh dari ujung-ujung daun
kan kudirikan kemah di sela-sela pepohon
berteduh dari dingin angin di akhir musim
mendengarkan senandung halus mengalun
diatas kabut di atas embun
Di sini aku berdiri tegak
menjulang pada langkah jejak
memanjang menembus basah
menyorongkan senyap dalam aroma lembab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!