Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keputusan yang Luhur

7 September 2023   22:28 Diperbarui: 7 September 2023   22:35 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keputusan/pilihan hidup harus di buat oleh kita, tetapi kebanyakan orang akan membuat keputusan atau pilihan hidup yang hanya untuk kepentingan sendiri, ini suatu keputusan yang mungkin wajar tetapi sama sekali tidak mulia/luhur.  

Kalau kita melihat  keputusan yang di ambil oleh Rut dalam Rut pasal 1 untuk mengikuti Naomi maka ini suatu keputusan yang luhur, karena walaupun mereka (Orpa dan Rut) bersikeras untuk mengikuti Naomi tetapi pada waktu Naomi mengemukakan pendapatnya, maka orang yang berpikir tentang masa depan dirinya dengan rasio yang matang pasti akan mundur.

Naomi mengatakan : Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk bersuami. Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan sekalipun aku masih melahirkan anak laki-laki,  masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu harus menahan diri dan tidak bersuami? Janganlah kiranya demikian, anak-anakku. 

Memang dalam pernikahan orang Isreal berlaku hukum levirate (levir :ipar) yang mengatakan kalau suami mati, maka saudara laki-laki dari suami yang mati harus menikahi iparnya, dengan tujuan mendapatkan keturunan tapi bukan untuk dirinya tetapi untuk saudarannya yang sudah mati.

(ingat kasus Onan dalam Kej 38:8-10) Tapi Naomi sadar itu tidak mungkin terjadi, karena dirinya sudah tua, tidak mungkin lagi ia melahirkan anak laki-laki untuk Orpa dan Rut, maka dia minta mereka pulang. Dengan kata lain masa depan mereka itu masih bisa cerah kalau mereka tidak mengikuti Naomi. Masa depan mereka itu masih cerah kalau mereka menikah dengan orang lain... dan Naomi rela akan hal itu.

Akhirnya orpa tidak jadi pergi bersama Naomi tetapi anehnya Rut tidak mau pergi, padahal sama-sama masih muda dan hidupnya masih panjang, Rut tetap bersikeras untuk mengikuti Naomi, bahkan Rut mengatakan  :

Janganlah desak aku meninggalkan engkau ... sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, akupun mati di sana, ... Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"

Wah ini luar biasa : Rut tidak mau meninggalkan Naomi, Rut tetap mau pergi bersama Naomi, sampai pada kematiannya.

Kalau kita melihat keputusan Rut ini, maka ini adalah suatu keputusan yang sangat luhur, ini pilihan yang mulia karena bisa di katakan Rut tidak lagi berpikir tentang masa depan dirinya, tetapi yang paling penting menolong Naomi dalam masa tuanya, dia ingin mengabdi kepada Naomi tanpa melihat keuntungan dirinya.

Jelas mengabdi/menolong Naomi dalam masa tuanya itu adalah suatu keputusan yang menghancurkan hidupnya, karena ia tidak akan menikah padahal masih muda, tidak akan punya keturunan, padahal masih muda dan tidak akan memiliki anak-anak yang bisa menolong dia pada masa tuanya. Tapi itulah pilihannya. Ini pilihan yang luhur sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun