Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tujuan Pendidikan Paulus dan Yesus

6 September 2023   17:54 Diperbarui: 6 September 2023   17:58 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku,kesabaranku, kasihku dan ketekunanku. (2 Tim 3:10)

Ayat di atas menunjukan bentuk pendidikan yang paling berhasil, karena Rasul Paulus mampu mentransfer ajarannya, cara hidupnya, pendiriannya, imannya, dll kepada Timotius. Dengan kata lain Paulus bukan hanya memberikan pengetahuan tetapi mentransformasi hidup. Tentu bukan hal yang sangat mudah bagi Rasul Paulus untuk bisa melakukan hal-hal seperti ini dan mempengaruhi Timotius untuk  mengikuti gaya hidupnya.

Dari segi Rasul Paulus sendiri, ia adalah seorang pengajar yang baik : Memiliki pemahaman yang dalam tentang Yesus Kristus (Flp 3:10), dan tentang taurat (Flp 3:6).  Cara hidupnya antara lain : Selalu menanggalkan hal-hal duniawi dan terus bertumbuh di dalam Tuhan (Flp 3:13-14). Sedangkan dari segi teknik mengajar, caranya melalui pengembalaan dan doa secara kontinyu (2 Ti 1:3-4). Perpaduan kedua hal inilah (kualifikasi pribadi dan teknik mengajar) yang membuat Paulus menjadi pengajar yang baik dan bisa mempengaruhi akan Timotius.

Apa yang dilakukan oleh Paulus sama juga seperti apa yang dilakukan oleh Yesus Kristus terhadap murid-murid-Nya. Ia bukan hanya memberikan pengetahuan tetapi berbagi cara hidup termasuk pendirian-Nya, kasih-Nya, iman-Nya, dll. Dan teknik mengajarpun melalui pengembalaan dan doa secara kontinyu. Dia berdoa sebelum memilih murid-murid-Nya (Luk 6:12); Dia berdoa bagi murid-murid-Nya agar terus di pelihara oleh bapa (Yoh 17: 9-12); Dia berdoa bagi Petrus agar imannya tidak gugur,  dan Ia meminta mereka untuk terus berdoa (Luk 18:1), dll.

Kalau kita melihat konteks pendidikan pada jaman ini maka sangat berbeda dengan  model Paulus dan Yesus Kristus. Pendidiknya rata-rata pintar sehingga bisa mengajar dengan baik tetapi tidak mengembalakan dan mendoakan anak dididiknya, dan anak didiknya tahu atau tidak tahu terkadang bukan masalah bagi mereka.

Pendidik jaman sekarang bisa dikatakan tidak tahu tujuan mendidik sehingga tidak bertanggung jawab dan tidak bergantung pada Tuhan. Mereka hanya mengira bahwa mendidik itu hanya sebatas mengajar di kelas yang dibatasi oleh bobot sks yang ada, padahal mendidik dalam konteks Yesus Kristus dan Paulus adalah mentransformasi hidup sehingga waktunya bukan hanya saat mengajar tetapi lebih dari pada itu.

Maka wajar kalau out put pendidikan saat ini banyak menghasilkan orang yang karkaternya bobrok, karena pendidik tidak mempunyai waktu untuk mengembalakan mereka.

Kalau seandainya Yesus Kristus hanya mengajar dan tidak mempunyai waktu untuk mengembalakan murid-murid-Nya maka kemungkinan murid-murid-Nya tidak akan setia pada Allah dan tidak mau mati martir. Kalau Paulus tidak mempunyai waktu untuk mengembalakan Timotius maka dia akan mundur seperti Figelus dan Hermogenes karena tidak mampu menghadapi penderitaan yang ada.

Dengan kata lain karena mereka tahu tujuan mendidik adalah untuk mentransformasi hidup sehingga mereka menyediakan waktu untuk mengembalakan, maka akhirnya mereka bisa mendapatkan murid-murid yang terbaik, yang bukan hanya mengikuti ajaran mereka tetapi juga cara hidup mereka.

Apakah kesalahannya hanya pada para pendidik ? Bukankah system juga sama sekali tidak mendukung, dimana  seorang pendidik harus mengajar begitu banyak  mata pelajaran dan memiliki siswa yang sangat banyak? Iya betul, tetapi perlu diingat system itu dibuat manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun