Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berkarya bagi Tuhan atau Bagi Diri Sendiri

5 September 2023   20:39 Diperbarui: 5 September 2023   20:55 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa bisa demikian ? karena benih punya kemampuan akan hal itu, atau diberikan Tuhan untuk bisa melakukan seperti itu kalau dia berada dalam tempatnya. Dengan kata lain juga kita  diberikan kemampuan untuk berbuah banyak kalau tahu tempatnya. Kalau benih dalam tanah, berarti kita dalam kehendak Allah. Pada waktu kita terus berada dalam kehendak Allah maka bisa berguna (berbuah banyak) bagi sesama.

Dan hal ini nampak dalam kehidupan seseorang  yang berkarya sebagai dokter di suatu  Puskesmas rawat nginap. Pernah suatu kali stok obat Puskesmas habis, apa yang dilakukannya ?  Ia memanggil dan mengajak semua perawatnya bersama-sama mengeluarkan sedikit uang pribadi untuk membeli sedikit obat agar bisa menolong pasien yang ada, dan saya sangat tahu dia melakukan hal ini karena dia sungguh mengasihi Tuhan. Karena meminta obat pada dinas butuh prosedur dan waktu, padahal ada saatnya kondisi darurat.

Ini hal yang luar biasa dan jarang terjadi diistansi pemerintah. Dokter seperti ini melihat orang lain sangat utama dalam pekerjaannya sehingga bukan hanya mengabdi melalui profesinya, bahkan berani rugi/berkorban, dan mengajak banyak orang untuk terlibat dalam misi bersama.

NTT butuh orang-orang seperti ini, bukan butuh orang yang hanya berguna bagi dirinya tetapi   butuh yang tujuanya hidupnya berguna bagi Tuhan melalui sesama sehingga mau berkorban dan mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama, dan berapa anak Tuhan yang masih dalam kondisi seperti ini ?  Marilah kita berdoa agar banyak anak Tuhan yang sudah bias bisa kembali, dan yang sudah berkarya bagi Tuhan terus berkarya. Tuhan Memberkati Kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun