Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Senangkanlah Allah

4 September 2023   15:01 Diperbarui: 4 September 2023   15:12 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu kalau kita sudah dibebaskan oleh Kristus dan diberikan Roh kudus, maka hiduplah menurut keinginan Roh bukan lagi keinginan daging. Karena sudah ada Roh dalam hidup kita.

Kalaupun kita jatuh dalam dosa karena keiginan daging maka Roh akan mengingatkan  dan memampukan kita untuk kembali hidup sepeti apa yang Dia mau, dan itu tidak ada pada orang yang belum dibebaskan dari dosa atau yang masih tunduk pada keinginan daging. Tidak ada.

Orang yang biasa selingkuh, bahkan selingkuh pada beberapa orangpun menikmati, tidak ada rasa berdosa atau bersalah pada istrinya. Orang yang sering mengeluarkan kata-kata makian atau umpat tidak rasa bersalah walaupun memaki-maki orang dengan kata-kata yang kotor sekali, tetapi orang yang hidup di dalam Roh pada waktu berkata kasar dan dia tahu itu salah maka dia akan minta maaf.

Saya pada waktu mendisplinkan anak-anak terkadang karena terlalu emosi sampai mengeluarkan kata kasar, dan saya sadar itu salah, saya harus minta maaf kepada mereka, tidak ada gengsi sebagai orang tua, karena itu yang Roh mau atau Firman Tuhan inginkan.

Oleh karena itu orang yang hidup di dalam  Roh bisa menikmati kebebasan itu dengan indah, tetapi orang yang di dalam daging tidak menikmati damai sejahtera. Orang yang hidup di dalam Roh walaupun ia juga tidak punya uang, tetapi bisa membantu orang yang membutuhkan dan ia menikmati itu, tapi hal itu tidak terjadi pada orang yang hidup di dalam daging.

Maka hidup menurut keinginan Roh itu sangat menyenangkan.

Selanjutnya Rasul Paulus mengatakan dalam teks ini, karena kita sudah dibebaskan oleh Allah melalui Kristus untuk menjadi anak-anak Allah maka dari sudut pandang manusia  kita berhutang kepada Allah (ay 12). Artinya kamu yang dahulu budak dosa tetapi sekarang menjadi anak Allah maka kita berhutang pada Allah dan kita tidak mungkin bisa membayar semuanya itu karena itu senangkanlah Allah dengan hidup kita.

Itu hal yang betul sekali. Kalau dari budak menjadi anak, maka sepanjang hidup kita kita mau menyenangkan Allah,karena kita tidak ingin lagi jadi menjadi budak maka sepanjang hidup, kita mau menyenangkan Allah yang telah mengubah status kita.

Ada seorang misionaris dengan keluarganya melayani di suatu daerah, masyarakat daerah itu menolak dia bahkan ada yang ingin membunuh dia tetapi tetap setia melayani, kemudian hanya satu orang yang bertobat tetapi tetap setia melayanai  dan akhirnya ada beberapa orang bertobat.

Tetapi kondisi di daerah tidak nyaman untuk kesehatan mereka, dari diare, malaria mereka semua alami bahkan suatu waktu anaknya mati karena malaria, terlambat ke tempat kesehatan karena jauh dari lokasi  mereka.

Dia juga kena malaria bahkan hampir mati tetapi tetap setia melayani, bahkan saat ini sebelah matanya sudah buta tetap setia. Organisasi yang mengutusnya memanggil pulang tetapi dia katakan berikanlah kesempatan kami sekeluarga untuk terus melayani Tuhan di daerah ini, luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun