Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pencobaan terhadap Yesus

16 Agustus 2023   12:00 Diperbarui: 16 Agustus 2023   12:02 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau kita melihat bagian awal dari  Matius 4:1-11 ini, maka dikatakan Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai. Sepertinya ini sesuatu yang janggal karena bagaimana mungkin Roh membawa Yesus untuk dicobai atau bagaimana Roh Allah membawa Yesus untuk dicobai, anehkan ? Sama seperti Allah membawa kita anakNya dicobai iblis rasanya aneh.

Sebenarnya bukan aneh. Karena Allah membawa kita bukan hanya menikmati hal-hal yang baik tetapi Allah juga memimpin kita menghadapi hal-hal yang sulit termasuk menghadapi pencobaan-pencobaan yang datang dari iblis.

Itu bukan berarti Allah tidak mengasihi kita. Dia sangat mengasihi kita dan Dia tidak meninggalkan kita, tetapi Dia juga ingin kita menunjukkan kesetiaan pada waktu dicobai sehingga disitulah kelihatan bahwa iman kita berkualitas.

Jadi kualitas iman akan teruji pada waktu menang terhadap pencobaan, maka wajar kalau kita dicobai, jangan marah bahkan bersyukur. Kita katakan kita adalah orang yang setia, tetapi kesetiaan itu akan nampak pada waktu kita dicobai, kualitas akan nampak pada waktu menang terhadap pencobaan. Jadi menang terhadap ujian membuat kita bertumbuh, tetapi menang terhadap cobaan menunjukkan iman kita berkualitas.

Nah Yesus Kristus, Anak Allah  menghadapi  hal-hal seperti ini. Maka kalau Yesus Anak Allah saja menghadapi hal-hal seperti ini maka kita tidak ada hak istimewa. Maka kalau cobaan datang jangan salahkan cobaan tersebut, gara-gara dia saya buat dosa, (gara-gara saya tidak punya uang maka saya mencuri) tidak bisa seperti itu, karena cobaan itu maunya iblis dan iblis mau mencobai siapa saja, itu maunya dia.

Yakobus mengatakan pada waktu kamu dicobai jangan katakan pencobaan itu datang dari Tuhan, karena Tuhan tidak mencobai dan dicobai, berarti pencobaan itu datang dari iblis, dan iblis mau mencobai siapa saja, itu maunya dia. Tugas kita sebagai anak Tuhan tunjukkan kesetiaan kita pada Tuhan terhadap cobaan yang ada.

Nah kalau kita melihat lebih lanjut, cobaan yang dihadapi Tuhan Yesus, juga cobaan yang sama seperti kita, berat menghadapinya. Dalam ayat 2 dikatakan setelah berpuasa akhirnya laparlah Yesus, saat Yesus lapar membutuhkan makanan maka iblis mencobai dia dengan berkata : Jika Engkau Anak Allah perintahkanlah batu-batu ini menjadi roti.

Ini tentu sangat sulit, karena Dia lapar, butuh makanan dan punya kuasa,  tetapi Dia tahu itu cara yang salah, maka  Ia tidak mau melakukannya. Dia katakan : Manusia hidup bukan dari roti saja tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.

Dengan kata lain manusia butuh makanan secara fisik tetapi dalam mendapatkan harus dengan cara yang benar, bukan dengan tunduk kepada maunya iblis. Jadi ketaatan pada Tuhan itu harus lebih utama, walaupun kita juga sangat membutuhkan itu.

Semua orang butuh uang, tetapi mendapatkan uang dengan cara yang tidak benar maka itu maunya iblis, padahal enak kan, kalau kita mencuri dan orang tidak tahu, maka kita akan mencuri terus apalagi kita butuh, padahal itu maunya iblis. Maka Yesus dalam konteks seperti itu tidak mau melakukannya.

Banyak orang butuh pasangan hidup tetapi mendapatkannya dengan cara yang tidak benar, bagaimana ? Mungkin orang berkata dari pada umur semakin tua maka walaupun beda keyakinanpun sikat saja dari pada tidak dapat sama sekali, sepertinya kata-katanya bijak tetapi itu maunya iblis, maka jangan tertipu dengan hal seperti itu walaupun kita butuh.

Jadi kita bisa menang terhadap cobaan waktu kita tunduk pada Firman Tuhan, maka disitulah letak kualitas iman kita.

Ada keluarga hamba Tuhan yang hidupnya terkadang mengalami kesulitan ekonomi, dia bisa saja menipu jemaat atau sengaja berbelas kasihan agar dapatkan persembahan untuk dirinya, tetapi dia tidak mau melakukannya. Waktu ditanya bagaimana dengan kebutuhan sekolah anak-anak? Maka dia katakan kami hanya mengandalkan lutut kami kepada Tuhan.

Wah luar biasa. Kondisi-kondisi sulit selalu datang tetapi mereka bisa menang, karena selalu tunduk pada Firman Tuhan.

Nah selanjutnya iblis membawa Tuhan Yesus ke bubungan bait Allah dan berkata : Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.

Ini jelas pernyataan mencobai Tuhan seperti yang dikatakan Tuhan Yesus. Untuk apa menjatuhkan diri kebawah walaupun bisa di tolong, tidak ada gunanya. Tetapi bisa jadi juga banyak di antara kita yang juga jatuh dalam hal seperti ini.

Beberapa orang  mati seketika karena membawa kendaraan ugal-ugalan sambil minum mabuk akhirnya tabrak tembok, masuk jurang dan mati di tempat. Untuk apa mencobai diri dengan cara seperti itu, sebelumnya dia katakan walaupun saya minum tetapi saya akan membawa kendaraan dengan baik walaupun kecepaatan tinggi, itu namanya mencobai diri sendiri, tidak ada gunanya.

Kalau kita tahu ada hal-hal tertentu yang bisa menjatuhkan kita maka jauhilah itu, buatlah batasannya, tidak ada guna kalau kita berdoa Tuhan jangan membawa ke dalam pencobaan tetapi membiarkan diri di cobai. Banyak orang yang jatuh karena tidak mau membuat batasannya, tidak mau membuang  hal-hal yang bisa membuat dia jatuh dalam dosa.

Kalau kita tahu kita sulit mengendalikan diri terhadap uang apalagi dalam kondisi sulit, maka pada waktu ditawari jadi bendahara jangan mau, bukan berarti kita tidak mau menolong tetapi itulah kelemahan kita, buatlah batasan yang jelas dalam diri kita.

Banyak pegawai yang selingkuh karena setiap hari selalu kerja bersama bahkan perjalanan dinaspun bisa berdua, kalau kita tahu disitulah kelemahan kita, maka buatah batasan, perjalanan dinas jangan hanya berdua, kalaupun dalam kerja tim jangan berhubungan secara langsung, berusaha untuk hal itu kecuali ada hal-hal tertertentu, tetapi jangan  berdua berlama-lama karena lama-kelamaan bukan hanya bicara tentang kerja tetapi juga hal yang lain

Buatlah batasan, karena itulah kelemahan kita, percuma  kita berdoa jangan membawa kami dalam pencobaan  tetapi kita memelihara cobaan-cobaan itu dalam hidup kita. Maka buatlah batasan dan  jauhkanlah hal-hal itu. Kita bisa menang, tetapi punya keinginan untuk menjauhkan hal itu, dan Abraham luar biasa dalam hal ini.

Pada waktu Tuhan meminta dia mempersembahkan Ishak, anaknya yang tunggal tentu ini perintah yang sangat berat, karena Abraham menanti untuk mendapatkan Ishak selama 25 tahun, juga Ishak itu anak perjanjian satu-satunya.

Tetapi luar biasanya dikatakan dalam Firman Tuhan keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham...beserta kedua bujanngya dan Ishak berangkat ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.

Ini hal yang luar biasa karena permintaan Allah itu adalah permintaan yang berat, tetapi  pada malam maupun pagi itu ia tidak berdiskusi dengan Sarah istrinya, padahal ini perintah yang berat. Dia tidak mau berdiskusi, karena dia tahu Sarah akan jadi penghalang terbesar untuk dia taat kepada perintah Tuhan. Luaar biasa.

Jadi ada batasan yang Abraham buat demi ketaatannya pada perintah Tuhan yang berat itu. Bukan berarti dia tidak mengasihi dan menghormati Sarah, tetapi dia tahu titik lemahnya pada saat itu, maka dia mau melakukan hal itu demi ketaatannya pada Tuhan. Luar biasa.

Yang uniknya juga  dari cobaan ini iblispun mengutip Firman Tuhan untuk mencobai Yesus  walaupun dengan sengaja menafsirkannya secara salah.

Dalam cobaan yang kedua, iblis mengutip Maz 91:11-12 "Sebab malaikat-malikatnya akan di perintahkanNya kepada-Mu untuk menjaga Engkau di segala jalanmu. Mereka akan menantang Engkau di segala jalanMU. Dia menggunakan Firman Tuhan untuk meminta Tuhan Yesus tunduk kepada keinginannya.

Jadi iblispun tahu akan Firman Tuhan, dan dia bisa membalikan Firman Tuhan, ini sama seperti dia mengoda Hawa dengan memutarbalikannya Firman Tuhan. ia katakan pada Hawa tentu Tuhan berfirman semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan ? Jadi Dia mulai mengframe bahwa Allah itu jahat kepada Hawa

Lalu kembali lagi dia memutarbalikan, sesungguhnya kamu tidak akan mati, tetapi kamu akan menjadi sama seperti Allah, tahu yang baik dan yang jahat. Wah berarti Allah ini jahat tidak ingin manusia sama seperti dia, hebat sekali iblis.

Ingat iblis juga tahu akan Firman Tuhan, dan dia bisa memutarbalikannya. iblis katakan perpuluhan itu baik, itu adalah kemauan Allah tetapi tentu Allah juga tahu bahwa keluargamu hidup dalam kekurangan, Allah sangat tahu akan hal itu, maka tidak memberikan perpuluhanpun tidak apa-apa.

Coba kalau kita tidak memberi perpuluhan dalam kondisi  seperti itu, maka sampai matipun kita tidak pernah mendahulukan Tuhan dalam memberikan haknya Tuhan, padahal berkat itu datang dari Tuhan, dan Tuhan mampu memelihara kita.

Maka hati-hati iblis  tahu akan Firman Tuhan, jangan sampai saksi Yehuwa datang akhirnya kita juga ikut, karena dia juga mengajarkan tentang Yesus, padahal dia tidak mengakui Yesus sebagai Allah yang sama dengan Allah Bapa, dia menggunakan Firman Tuhan untuk memutarbalikan fakta itu.

Nah selanjutnya iblis memperlihatkan  kerajaan dunia dan semua kemegahannya dan berkata kepada Tuhan Yesus, semuanya akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku. Tetapi apa yang Tuhan Yesus katakan : Enyalah iblis sebab ada tertulis : engkau harus menyembah Tuhan Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti.

Jadi jelas kita tidak boleh menyembah apapaun, apapun tidak boleh   mengantikan Allah. Bukan kerajaan dan kemegahan dunia yang membuat hidup kita puas atau sejahtera tetapi hanya Tuhan. 

Bukan dapat jabatan yang tinggi, maka ada damai sejahtera, tetapi damai sejahtera karena kita memaksimalkan talenta yang Tuhan berikan kepada kita, kalau kita merasa damai sejahtera karena mendapatkan jabatan yang tinggi, maka "jabatan"  itu sudah gantikan Allah, memang seharusnya kita berusaha  mendapatkan jabatan yang tinggi untuk jadi berkat yang lebih luas, tetapi bukan itu yang membuat damai sejahtera, tetapi Tuhanlah sehingga walaupun tidak dapatkan "jabatan" tetap ada damai sejahtera karena ada Tuhan dalam hidup kita.

Bukan dapat istri/suami hati saya damai sejatera tetapi hati saya damai sejahtera karena ada Tuhan. Jadi kita tidak boleh menjadikan apapun mengantikan Allah, dia tetap berkat  bukan Allah sehingga kita hanya menyembah Allah saja.

Ini sama seperti Ayub. Pada waktu diambil habis seluruh harta bendanya, tetapi dia tetap memuliakan Allah, ini rasa aneh bagi orang dunia, seharusnya dia stress, kecewa karena dia juga bekerja keras untuk mendapatkan semuanya, tetapi dia tetap menyatakan kalimat-kalimat yang agung bahkan Alkitab mengatakan dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.

Padahal kita hidup butuh berkat Tuhan, kita butuh uang, butuh keluarga, butuh barang-barang tetapi Ayub sadar semuanya itu adalah berkat tidak pernah mengantikan Allah dalam hidup Ayub. Yang membuat hatinya tenang adalah Allah bukan semua berkat itu. Ini juga yang seharusnya ada dalam hidup kita yang membuat hati kita tenang, damai sejahtera bukan semua berkat yang diberikan tetapi karena ada Tuhan.

Juga yang luar biasanya Yesus bisa menang terhadap seluruh pencobaan karena hidup dalam Firman Tuhan sehingga Firman Tuhan itulah yang menjadi dasar untuk Dia. Dalam menghadapi pencobaan  Yesus selalu mengatakan ada tertulis. Berarti Ia menggunakan Firman Tuhan sehingga bisa menang terhadap berbagai cobaan.

Dalam pencobaan yang pertama Tuhan Yesus mengutip Ul 8:3, pencobaan kedua, Tuhan Yesus mengutip Ul  6:16 dan pencobaan ketiga  mengutip Ul 6:13. Maka jelas hanya orang yang hidup dalam Firman Tuhan saja yang bisa menang terhadap berbagai cobaan yang ada.

Kalau kita tidak bergaul dengan Firman Tuhan bagaimana bisa menang terhadap pencobaan. Pada waktu kita bergaul dengan Firman Tuhan maka Firman Tuhan akan selalu mengingatkan kita, kita punya ketakutan akan Allah untuk berbuat dosa.

Yusuf pada waktu di goda istri potifar dari hari ke hari ia tidak berbuat dosa, bahkan ia katakan satu kalimat yang sangat agung : Bagaimana mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa kepada Allah.

Yusuf anak muda, bukan mencari pencobaan tetapi pencobaan datang dengan sendirinya, dia bukan anak muda yang tidak normal, sehingga lari dari wanita yang mau bersetubuh dengannya  tetapi anak muda yang takut akan Tuhan. Yusuf bisa seperti itu karena ia terus bergaul dengan Tuhan, kalau konteks kita bergaul dengan Firman Tuhan.

Jadi Firman Tuhan punya kuasa untuk memampukan kita menang tehadap cobaan yang ada. Maka teruslah bergaul dengan Firman Tuhan, kalaupun engkau jatuh dalam dosa maka punya keinginan untuk kembali, karena Firman Tuhan selalu mengelisahkan hatimu.

Dulu waktu saya mahasiswa ada seorang teman takut akan Tuhan, dia berketetapan untuk tidak nyontek, tetapi pada waktu ujian dia sama sekali tidak tahu terhadap banyak soal yang ada, apalagi tidak diawasi oleh dosen, maka semua mahasiswa nyontek dan akhirnya diapun ikut nyontek.

Tetapi apa yang terjadi pada waktu dia pulang tidak ada damai sejahtera, malampun dia belajar tetapi tidak ada damai sejahtera akhirnya dia memutuskan besok pagi dia akan menghadap dosen yang bersangkutan untuk minta ujian ulang karena dia telah nyontek.

Luar biasa dia lakukan itu karena dia adalah orang yang bergaul dengan Firman Tuhan, kalau orang yang tidak bergaul dengan Tuhan maka tidak ada penyesalan melakukan dosa seperti itu bahkan senang karena bisa dapat nilai yang tinggi.

Firman Tuhan sangat berkuasa maka teruslah bergaul dengan Firman Tuhan, Tuhan Yesus bisa menang terhadap pencobaan karena hidup dalam Firman Tuhan, maka kitapun juga sama, maka teruslah bergaul dengan Tuhan. Terus berdoa, membaca FirmanNya, ikut kelompok pemuridan atau PA agar Firman Tuhan itu selalu ada dalam hidup kita, dan itulah yang bisa menolong kita. Tuhan Memberkati kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun