Maka syukur kepada Allah yang mau menerima kita dari penuh dosa, dan di bersihkan menjadi suci dan sudah sucipun terus berdosa tetapi tetap di terima Allah. Maka kalau merenungkan hal ini, seharusnya pujian kita hanya kepada Allah dan malu terhadap seluruh perbuatan kita (masya anak Allah hidup tidak seperti satusnya) dan kita mau berubah seperti yang di tunjukan Zakheus.
 Di katakan setelah Yesus menerima dia, maka Zakheus berkata : "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
Inilah yang namanya Anak Allah. Anak Allah berarti berarti yang dulu hidupnya suka memeras, mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya sekarang tidak lagi, bahkan mau berkorban untuk orang lain. Zakheus katakan :  setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada yang kuperas  akan kukembalikan empat kali lipat. Koq bisa ? Sangat bisa karena sekarang Allah lah yang hidup dalam dirinya. Sekarang dia menjadi Anak Allah.
Inilah yang namanya pertobatan. Pertobatan artinya dosa yang dahulu aku perbuat sekarang aku mau tinggalkan, aku dulu membenci dan ingin menghancurkan orang yang tidak menyukai aku, tetapi sekarang  aku mau mendoakan orang-orang seperti itu. Aku malu kalau tidak bekerja keras di kantor tetapi mendapatkan gaji, aku mau bekerja keras bahkan mau membantu orang lain. Itu namanya pertobatan. Kalu dulu aku jago kritik untuk menjatuhkan orang tetapi sekarang Aku mau memberikan saran yang baik bahkan kalau aku bisa membantu maka aku akan membantu orang tersebut. Ini namanya pertobatan.
Tetapi kalau orang katakan dulu sebelum bertobat saya minum mabuk hampir tiap hari tetapi sekarang sudah bertobat maka saya hanya mabuk satu minggu satu kali, itu bukan pertobatan tetapi pengurangan.
Kalau petobatan artinya apa yang jahat yang aku lakukan sekarang tidak mau lagi melakukannya, bukan berarti sempurna tidak pernah jatuh dalam dosa tetapi punya keinginan untuk tidak melakukan lagi, itulah pertobatan.
Terakhir, masih ingatkan saudara cerita akan John Newton. Setelah Tuhan menolong dia. Dia yang adalah pedangang budak mulai meperlakukan budaknya secara manusiawi, dulu tidak seperti itu. Bahkan kononnya setiap minggu John Newton berkhotbah kepada para ABKnya, dan lama-kelamaannya dia merasa pekerjaan ini tidak benar dan dia meninggalkan pekerjaannya.
Akhirnya sebagai wujud syukur dia kepada Allah ia menuliskan syair lagu Amazing grace dan tidak berhenti sampai di situ dan sejarah mencatat sampai tua dan pikun diapun masih memberitakan injil. Luuuar biasa
Maka sudahkan kita yang mendapatkan anugrah yang besar mau berubah ???  Jika engkau tidak mau berubah, maka engkau adalah manusia yang paling bodoh di dunia ini karena kemurahan di berikan untuk  kita berubah tetapi engkau terus hidup dalam dosa
Suatu waktu saya membayangkan raja Saul yang sudah menikmati kekuasaan tidak mau turun dari jabatannya, dan nabi Samuel datang kepada dia dan berkata : Saul kini engkau telah berdosa kepada Tuhan dan Tuhan telah menolak engkau sebagi raja. Tetapi Saul berkata : Bapa Samuel tolong beritahu Tuhan aku ini di pilih olehNya, mengapa Ia tidak mau mengampuni aku ?
Kemudian Nabi Samuel berkata, tetapi Saul engkau sudah berkali-kali melanggar Titah Tuhan, dan Tuhan tidak berkanan lagi engkau memimpin umatNya, tetapi Saul berkata Tidak, aku ingin meminta ampun pada Tuhan dan pohonkan ampunku pada Tuhan sehingga aku tetap memegang singasana ini. Tidak mungkin Saul karena Tuhan sudah menyiapkan pengati engkau yang jauh lebih muda, siapa dia, apakah dia Daud, anak Isai yang mengalahkan Goliat itu ?