Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anugerah yang Mengubahkan

12 Agustus 2023   14:56 Diperbarui: 12 Agustus 2023   15:05 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Suatu waktu ada seorang anak yang cerdas tetapi mempunyai prilaku yang kurang bagus yang bernama Agustinus. Bayangkan usia 18 tahun dia hidup dengan seorang perempuan dan mempuanyai anak dari wanita tersebut, tetapi Monika mamanya itu tidak pernah menyerah, ia terus berdoa dan menesahati anaknya : Nak, mengapa kamu lakukan hal itu, bukakankah itu di larang Tuhan, tetapi Agustinus tidak mau mendengar, bahkan untuk menghidarkan diri dari keluhan ibunya ia tinggalkan kartago Afrika pergi ke Roma.

Tetapi cinta mamanya untuk menolong dia tidak pernah putus maka mamanya menyusul dia ke Roma untuk bisa menolong dirinya, setelah itu ia lari lagi ke Milan tetapi mamanyapun menyusul ke Milan, mamanya terus berusaha agar dia bisa percaya kepada Yesus, dan dalam doa dan usahanya akhirnya mamanya bertemu dengan uskup Ambrosius yang bisa membimbing Agustinus untuk percaya pada Tuhan yang sudah di tinggalkannya. Puji Tuhan.

Dan saat itu bagi Monika merupakan puncak dari segala kebahagiaan hidupnya ia katakan kepada Agustinus : Anakku, bagi ibu sudah tidak ada suatupun di dunia ini yang memikat hatiku. Ibu tidak tahu untuk apa mesti hidup lebih lama sebab segala harapan ibu di dunia ini sudah terkabul. Dan Agustinus mengatakan pada saat itu kami berdua berbicara tentang kehidupan para suci di surga, dan akhirnya dunia dan segala isinya tidak lagi menarik bagi kami.

Mendekati kematiannya Monika berkata sekali lagi kepada Agustinus, Anakku satu-satunya alasan yang membuat aku masih hidup sedikit lebih lama lagi ialah aku mau melihat engkau menjadi Kristen sebelum aku menghembuskan nafas terakhirku. Hal itu sekarang telah di kabulkan Allah bahkan lebih dari itu.

Wah luar biasa doa dan upaya dari Monika untuk anaknya, bapak ibu tahu berapa lama Monika berdoa dan berusaha ? sekitar 9 tahun lebih. Maka doa bisa jadi merupakan satu-satu harapan untuk Allah bekerja di mana upaya manusia tidak bisa lagi untuk menolong maka teruslah berdoa bagi banyak orang di sekitar kita yang belum bertobat agar ada anugrah Roh Kudus yang mendahalui sehingga mereka mau datang kepada Tuhan.

Selanjutnya, Pada waktu Yesus mengatakan Zakheus, Aku akan menumpang di rumahmu, dan Zakheus menyambut dengan begitu sukacita, tetapi apa yang terjadi kemudian ? Orang Yahudi melihat itu bersungut-sungut dengan mengatakan ia menumpang di rumah orang berdosa. Dengan kata lain : Bagi mereka pengkhianat, pemeras bangsanya seharusnya tidak di terima, seharusnya di buang, tidak layak di hadapan Tuhan

Jadi Zakheus ini mempunyai kehidupan yang sangat menyedihkan walaupun dia kaya, tetapi orang Yahudi tidak mau menerimanya,... walaupun dia kaya tetapi tidak di ijinkan untuk beribadah di rumah ibadah / sinagoge, uangnya yang banyak tidak bisa membayar penolakan atas dirinya. Jadi dia menghadapi dua masalah yang besar, sudah pendek, di tolak lagi. Kasihan.

Kasihan orang-orang seperti ini, mereka hanya hidup berdasarkan akan pekerjaannya, tetapi tidak mendapat tempat dalam relasi sosial. Tapi puji Tuhan, Tuhan katakan kepada Zakheus : Aku mau menumpang di rumahmu atau Tuhan Yesus mau menerima dia. Bahkan pada waktu orang Yahudi mencela Yesus, Yesus katakan : Aku datang untuk mencari dan menyelamatkan mereka yang hilang.

Berarti hanya kasih karunia saja Zakheus di selamatkan. Karena jelas ia jauh dari orang-orang yang menantikan Mesias, ia jauh dari rumah ibadah, tetapi Yesus mau menemui dia, menerima dia. Wah inilah yang namanya hanya kasih karunia.

Dan bukankah hidup kita juga seperti itu. Kita jauh dari Yesus, kita lebih senang hidup dalam dosa dari pada hidup kudus, Kita lebih memperhatikan diri kita dari pada orang lain, kita menikmati dosa seperti mengambil uangnya orang dan tidak rasa bersalah, selingkuh tipis-tipis, tidak mau kerja keras, hanya mau kerja kalau ada uang bahkan lepih parahnya sama sekali tidak mau kerja tetapi masalah gaji nomor satu. Pikir pemerintah kasih gaji untuk kita bekerja keras bukan hanya datang bercerita di kantor.

Tapi luar biasanya Allah mau menerima kita, menyelamatkan kita, bahkan pada waktu sudah bertobat, dan jadi anak-anak Allahpun, kita masih menikmati dosa-dosa tersebut, tetapi anehnya Allahpun masih mau menerima kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun