Kalau kita mengoreksi diri kita di hadapan Tuhan, maka yang akan terjadi, kita akan minta pengampunan dari Tuhan dan tidak merasa diri seperti Allah yang layak menghakimi orang lain.
Pada waktu saya melihat diri saya dihadapan Tuhan, walaupun saya tidak seperti orang yang suka mabuk, suka maki tetapi ternyata banyak kejahatan yang orang lain tidak tahu.
Orang mungkin melihat saya baik tetapi dihadapan Tuhan banyak hal-hal jahat yang saya lakukan dan orang tidak tahu, kalau seandainya Tuhan bukakan hidup saya seperti sebuah layar besar dilihat orang maka saya akan lari, karena saya juga bejat. Maka pengampunan Tuhan saja hari demi hari yang bisa menyucikan saya.
Orang kalau bisa mengoreksi dirinya dengan Firman Tuhan maka ia tidak akan merasa diri paling benar, dan diapun tidak akan mudah menghakimi orang lain, apalagi yang belum tentu kebenarannya.
Paulus saja dalam kehidupan rohani yang sudah baik ia pernah katakan kalimat seperti ini, Roma 7 : Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. Makanya dalam ayat selanjutnya. Paulus katakan aku manusia celaka.
Kalau dalam kondisi seperti ini, masih mungkinkah kita merasa diri lebih benar dari orang lain, masih layakkah kita menyatakan kesalahan orang lain, padahal kita juga orang yang penuh dengan kesalahan. Orang-orang yang menghakimi adalah orang-orang tidak pernah mengoreksi dirinya di hadapan Tuhan, sehingga selalu merasa  benar, padahal  dirinya juga salah.
Maka pada waktu orang berefleksi dengan Tuhan maka ia akan mendapati dirinya tidak layak di hadapan Tuhan, sehingga tidak menghakimi orang lain.
Maka sediakan waktu untuk membaca Firman Tuhan, berefleksi berdasarkan kebenaran Firman, kalau bapak ibu masih menemukan diri sebagai orang berdosa maka tidak layak untuk menghakimi, menjatuhkan seseorang tetapi pada waktu bapak, ibu melihat orang yang hidupnya kacau bapak/ibu mau menolong dia, bukan menghakiminya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H