Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Cepat Menghakimi Orang Lain

11 Juli 2023   17:44 Diperbarui: 11 Juli 2023   17:56 1532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal senior ini selalu menegur dengan maksud baik. Suatu waktu Yunior ini pergi ke kamar seniornya, karena seniornya tidak ada, dia melihat ada sebuah buku dimeja dan setelah dia mengambil ternyata itu adalah buku yang berisi catatan harian dan isi doa dari seniornya.

Dan betapa terkejutnnya karena setiap lembaran buku itu namanya selalu di doakan seniornya agar dia bisa menjadi orang yang berhasil.

Jadi kalau kita menghakimi tujuannya menyatakan kesalahan dan membuang orang itu , tetapi kalau kita menegur tujuan untuk menolong dia, dan itulah tugas kita sebagai seorang saudara dalam Tuhan. Jadi tidak menghakimi bukan berarti tidak boleh menegur.

 

Ternyata penghakiman seperti ini sering di lakukan oleh orang-orang munafik, mereka menghakimi untuk menunjukan diri lebih layak, lebih benar, padahal dalam kehidupannya ia lebih jahat. Inilah orang munafik. Jadi dengan cepat menyatakan kesalahan tetapi tidak mengenakan kesalahan itu pada dirinya, hanya selalu  kepada orang lain.

Ini seperti di katakan dalam ayat lima : "Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." Jadi orang munafik itu selalu melihat orang lain salah tetapi tidak mengenakan kesalahan itu pada dirinya, walaupun dirinya lebih salah.

Kalau ada orang yang di putuskan cinta maka di katakan, itu akibat terlau egonya dia dalam berpacaran tetapi kalau dirinya yang bersikap seperti itu dan di putuskan cinta maka ia akan katakan, Tuhan baik maka Ia tidak merestui saya dengan orang itu.

Kalau orang lain yang kena musibah, sakit, kecelakaan maka di katakan itu adalah hukuman dari Tuhan, tetapi kalau dirinya yang mengalami hal itu maka di katakan itu adalah ujian dari Tuhan.

Kalau orang lain cepat naik pangkat maka di katakan itu pasti KKN, tetapi kalau dirinya KKN dan cepat naik pangkat maka di katakan itu wajar karena Tuhan juga membantu melalui orang lain.

Ini adalah orang munafik yang selalu merasa layak di hadapan Tuhan, dan jarang bersalah karena tidak pernah mengoreksi dirinya sedangkan orang lain banyak salah dan tidak layak di hadapan Tuhan. Orang-orang seperti ini hidupnya hanya menjaga image dirinya bukan mencari kebenaran dan pujian dari Allah.

Memang kejatuhan yang sering terjadi dalam hidup kita adalah  kita tidak pernah mengoreksi diri kita, sama-sama pernah korupsi tetapi kita katakan perbuatan orang itu sangat jahat, sama-sama saling memaki, tetapi kita katakan saya memaki dia karena dia layak untuk hal itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun