Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keberhasilan yang Bukan Pandangan Manusia

13 April 2022   18:05 Diperbarui: 14 April 2022   06:12 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetapi mengapa Kristus di hina dan di hindari, karena ia di anggap penjahat yang sangat sadis, penjahat itu karena buat kejahatan yang besar, atau buat kejahatan yang sangat memalukan maka sepanjang jalan itu orang menghina, menghujat dia, orang tidak mau menolong dia karena dia adalah penjahat.

Nah bapak, ibu bisa membayangkan betapa hancurnya hati Yesus sepanjang jalan tersebut karena harus di hina walaupun bukan penjahat. Jadi Kristus itu mengalami penderitaan baik secara fisik maupun jiwa.

Penderitaan yang lain juga di katakan: Dia dianiaya, tetapi Dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian.  Kalau pakai kata-kata saya : Walaupun Dia punya kuasa untuk mengalahkan atau menghancurkan  mereka tetapi  Dia  membiarkan diriNya di aniaya dan tidak ada pengeluhan. Wah hebat sekali.

Kalau kita punya kemampuan,(seperti Jet Lee, Jacky Chan dalam Film) yang  lawan 5 orangpun  bisa menang, maka beta rasa sonde ada yang bisa lawan, siapa yang korek, abis dia. Karena kita punya kemampuan.

Tetapi Kristus jauh lebih hebat dari itu semua tetapi membiarkan diriNya di aniaya, dan tidak melawan dan mengeluh sama sekali. Jadi Dia menekan diriNya untuk tidak menggunakan kuasaNya dan menerima  penderitaan itu.

Bapak-ibu menerima penderitaan itu hal yang sulit. Bpk, ibu tidak punya uang tidak mengeluh, menerima penderitaan itu, beta rasa susah. Anak muda di putuskan cintanya tidak mengeluh, menerima penderitaan itu, beta rasa susah ho, orang yang kita sayangi meninggal, kita tidak mengeluh, menerima penderitaan itu,  beta rasa sangat susah.

Dengan kata lain, Kristus rela mengalami penederitaan baik secara fisik maupun jiwa untuk menebus dosa kita.  Dia mau menanggung semuanya walaupun sangat berat.

Suatu waktu ada seorang pengikut Kristus, dia adalah seorang tokoh reformator, tetapi ajarannya dianggap bidat. Ia dilarang, di singkarkan tetapi ia terus mengajarkan ajarannya yang di anggap benar. Akhirnya tidak ada jalan lain karena di anggap bidat maka  ia harus dihukum mati dengan cara dibakar.

Pada malam itu  ia bergumul agar besok pada waktu dia dibakar, ia tidak menyangkal Kristus, dan dia mempersiapkan hatinya dengan baik, pada waktu dia diikat dan api mulai dinyalakan dia menaikan hymne dengan suaru yang keras melebihi bunyi kayu yang dibakar.

Dia terus menyanyi dengan keras sampai akhirnya tidak bisa menyanyi lagi karena api sudah melahap tenggorokan dan kepalanya. Dia terus setia walaupun mati dengan cara dibakar.

Kristus jauh lebih dari pada itu, Dia mau menanggung semua penderitaan kita  tersebut karena cintaNya kepada kita. Dia hancur segalanya :  mukaNya, pungggungNya, tangangNya yang di paku dan tengkorak kepalaNya akibat mahkota duri di tambah penghinaan oleh manusia, Dia sepertinya gagal tetapi berhasil dalam pandangan Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun