Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sudah Taat Tetapi Jalannya Tidak Mulus

9 April 2022   05:10 Diperbarui: 9 April 2022   05:17 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya pada waktu Abram taat kepada Tuhan dan melangkah keluar dari Haran menuju kanaan, itu bukan hal yang gampang. Jarak antar Haran dan Kanaan kira-kira lebih dari pada 600 KM dengan kondisi jalan yang tidak seperti sekarang. Dan coba apa yang dibawa Abram. Dikatakan ia membawa Sarah, Lot, segala harta benda (termasuk ternak-ternak) dan para hamba atau budak.

Jadi  konvoi yang besar yaitu hewan dan manusia berjalan-berhenti, berjalan-berhenti sampai 600 KM lebih. Lalu bagaimana dengan makanan selama perjalanan yang tentu membutuhkan waktu yang cukup lama, Belum lagi kalau ada penganggu-penganggu/penyamun, yang menyerang mereka maka jelas itu bukan hal yang gampang.

Jadi walaupun Abram sudah taat, tetapi tidak gampang. Saat ini orang mengira kalau dia taat kepada Tuhan, maka jalan hidupnya  akan mulus/jalan tol tidak ada hambatan, jadi kalau sudah taat pasti akan sukses, sudah taat pasti karir akan bagus, bisnis akan bagus. Tetapi Abram menunjukan kepada kita walaupun sudah taat tetapi untuk sampai kepada maksudnya Tuhan tidak gampang.

Maka kalau bukan Tuhan yang katakan tidak mungkin Abram meninggalkan daerahnya, sulit untuk meninggalkan kemapanan yang sudah ada, apalagi negeri tujuan itu belum diberitahu (akan kutunjukan padamu, berarti nanti baru di beritahu).

Jadi Abram mau taat karena Tuhan yang katakan dan juga adanya berkat Tuhan. Mungkin pada waktu Abram mendengar perkataan Tuhan  : Kalau kamu keluar dari negerimu, maka Aku akan memberkati engkau dan membuat namamu masyhur. Abram sukacita tetapi pada waktu dia menjalani terasa sulit luar biasa, terasa jauh sekali perjalanan itu, dan yang terutama sulit  mendapatkan makanan untuk mereka semua, karena tidak tinggal tetap.

Tetapi luar biasa, walaupun sulit, tidak membuat  dia membalikan kembali langkahnya, terus melangkah menuju pada apa yang Tuhan inginkan.

Ini kebalikan dengan orang Israel yang berjalan di padang gurun, pada waktu menghadapi kesulitan ingin kembali ke Mesir, begitu banyak pengeluhan-pengeluhan yang mereka utarakan kepada Musa dan Tuhan.

Dengan kata lain  mereka tidak ingin menghadapi kesulitan kalau sudah mengikuti Tuhan, tetapi Abram berbeda dengan mereka, dia siap menghadapi kesulitan pada saat itu karena ia tahu ada rencangan Tuhan yang indah buat dirinya nanti

Kita pun demikian, Tuhan punya rancangan yang indah buat kita, Dia ingin memberkati kita tetapi untuk sampai pada tahap itu maka harus melewati onak dan duri yang ada. Tuhan katakan : Rancangan Tuhan buat diri kita adalah rancangan damai sejahtera, bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Itulah berkat Tuhan pada kita, tetapi untuk sampai pada hal itu maka jalannya tidak mulus, banyak hambatan yang dihadapi tetapi bersama dengan Tuhan maka bisa melewati semua itu.

Seandainya Abram tidak ingin melanjutkan perjalanan yang mungkin melelahkan itu, maka ia tidak akan pernah mendapatkan berkat Tuhan ini, begitupun kita. Kalau tidak ingin melewati jalan yang penuh dengan onak duri dan badai maka tidak akan pernah merasakan berkat dari Tuhan, oleh karena itu jika ingin mendapatkan berkat Tuhan, maka taatlah sampai pada akhirnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun